Mengalami gejala pre-eklampsia saat hamil? Hati-hati, karena bisa jadi itu merupakan tanda bumil mengalami mirror syndrome. Ini adalah sebutan lain untuk istilah medis Ballantyne syndrome atau triple edema, yang terjadi karena janin menghasilkan cairan berlebihan dan ibunya mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil).
Mirror syndrome memang suatu kondisi ini yang sangat jarang terjadi, namun tergolong berbahaya dan mengancam nyawa ibu hamil dan janin, lho. Yuk, ketahui lebih banyak informasi mengenai mirror syndrome.
Gejala Mirror Syndrome
Mengutip Very Well Family, komplikasi kehamilan seperti mirror syndrome memang sangat menakutkan, namun Anda harus bisa mengenali gejalanya, agar bisa segera mendapat perawatan tepat dari dokter. Beberapa gejala mirror syndrome pada ibu hamil yang perlu diwaspadai adalah:
⢠Bengkak pada tungkai kaki.
⢠Tekanan darah tinggi (hipertensi).
⢠Ditemukan protein dalam urine.
⢠Kenaikan berat badan signifikan dalam waktu singkat.
Tak hanya pada ibu hamil, gejala mirror syndrome juga muncul pada bayi di dalam perut Anda, yaitu:
⢠Cairan ketuban berlebihan.
⢠Plasenta menebal.
⢠Beberapa organ janin membengkak (terutama hati, limpa, jantung).
Penyebab Mirror Syndrome
"Karena mirror syndrome sangat langka, penyebab pasti terjadinya masih belum diketahui. Namun biasanya mirror syndrome disebabkan oleh suatu hal yang disebut fetal hydrops," tulis Brian Levine, MD, MS, FACOG, seorang dokter obgyn subspesialis reproduksi endokrin, pada Very Well Family.
Fetal hydrops atau hidrops fetalis adalah kondisi di mana cairan tubuh menumpuk di beberapa organ tubuh janin, terutama di area perut janin, juga jantung dan paru-paru. "Fetal hydrops bisa disebabkan oleh berbagai hal, tergantung tipe fetal hydrops yang diderita janin. Namun biasanya masalah ini terjadi karena komplikasi penyakit yang mengganggu kemampuan alami janin untuk mengelola cairan tubuh," jelas dokter Brian.
Menurutnya, tipe komplikasi yang memicu janin mengalami fetal hydrops (penyebab mirror syndrome) adalah infeksi, genetik, masalah jantung, gangguan metabolik, dan TTTS atau twin-to-twin transfusion syndrome. Semua masalah kesehatan janin ini membuat ibu mengalami pre-eklampsia karena terjadi penumpukan cairan di paru-paru.
Cara Mendiagnosis
Tidak ada cara khusus untuk mendiagnosis mirror syndrome. Namun kelebihan cairan pada janin biasanya bisa terlihat saat USG, dan pre-eklampsia bisa didiagnosis saat membaca hasil tensi atau mengecek kadar protein dalam urine. Semua tes tersebut, ditambah dengan laporan gejala yang dirasakan Anda, bisa menjadi 'alat deteksi' yang efektif untuk menegakkan diagnosis mirror syndrome.
Pengobatan
Karena mirror syndrome jarang terjadi, maka pengobatannya tidak spesifik, dan harus disesuaikan dengan kondisi spesifik tiap pasien. Biasanya pengobatan ditujukan untuk mengatasi masalah utama, yaitu fetal hydrops pada janin dan pre-eklampsia pada ibu hamil. Jika penyebabnya diketahui dalam bisa ditangani, maka masalah kesehatan yang berkenaan pada ibu dan janin yang berkaitan dengan mirror syndrome pun bisa diatasi. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)