BUMP TO BIRTH

Amankah Rapid Test dan Swab Dilakukan pada Ibu Hamil?



Dengan semakin banyaknya orang yang tertular COVID-19, pemerintah pun mendorong masyarakat untuk menjalani rapid test dan swab sebagai salah satu cara untuk mencegah pandemi semakin meluas. Semua orang, tak terkecuali ibu hamil, diminta untuk tetap mawas diri terhadap virus yang menyerang sistem pernapasan ini. Tapi, apakah rapid test dan swabjuga aman untuk ibu hamil?

Optimalkan Kesehatan Diri

Hingga kini belum ada kejelasan pasti tentang dampak khusus COVID-19 pada ibu hamil, baik memperburuk komplikasi maupun risiko infeksi yang berbeda. Tapi para ahli setuju bahwa ibu hamil menjadi lebih rentan terhadap penyakit sistem saluran pernapasan, dan hal ini sudah menjadi landasan yang cukup agar ibu hamil perlu waspada.

Di Indonesia sendiri, ratusan ribu alat rapid test disediakan oleh pemerintah. Harapannya, rapid test ini dapat membantu deteksi awal sebelum akhirnya dites melalui metode swab untuk memastikan ada tidaknya infeksi virus. Yang perlu diketahui bahwa rapid test dilakukan dengan memeriksa darah, sedangkan swab dengan memeriksa lendir, dan kedua metode pemeriksaan ini tidak berbahaya bagi ibu hamil.

Sebabnya adalah rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah dari lengan ataupun ujung jari. Hal ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan jadwal pengecekan darah rutin saat kontrol kehamilan. Sedangkan swab dilakukan berdasarkan sampel lendir yang diambil dari lubang hidung ataupun rongga mulut.

Selain itu, menurut sebuah laporan yang dimuat di jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica (AOGS), swab merupakan langkah yang harus ditempuh untuk memeriksa COVID-19, termasuk pada ibu hamil. Selain itu, studi yang sama juga menyatakan bahwa pemeriksaan sampel darah juga tetap perlu dilakukan. Gunanya adalah untuk memeriksa adanya infeksi oleh virus maupun bakteri lain.

World Health Organization (WHO) bahkan merekomendasikan ibu hamil yang memiliki gejala COVID-19 harus diprioritaskan untuk menjalani tes kesehatan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memeriksakan diri melalui rapid test dan swab.

Akan tetapi, sebelum menjalani rapid test dan swab, penting diingat untuk menerapkan tindakan pencegahan yang utama. Menurut rekomendasi WHO, ibu hamil perlu mengambil sikap waspada layaknya orang lain yang tidak hamil dengan rajin mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, serta mengaplikasikan kebersihan sistem pernapasan (seperti menutup mulut saat batuk dan bersin).(Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)