BUMP TO BIRTH

Bolehkah Ibu Hamil Makan Junk Food?



Selama masa kehamilan, ngidam atau keinginan mengonsumsi makanan tertentu secara tiba-tiba memang tidak bisa dihindarkan. Namun, perlu diingat ya Moms, untuk menjaga kenaikan berat badan agar tidak berlebihan, serta memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.

Tidak sedikit ibu hamil yang memiliki rasa ngidam untuk mengonsumsi makanan cepat saji. Lantas yang menjadi pertanyaan, bolehkah ibu hamil makan junk food? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasannya di bawah ini.

Bolehkah Ibu Hamil Makan Junk Food?

Junk foodatau makanan cepat saji merupakan istilah pada makanan dengan kandungan kalori, lemak, dan gula yang tinggi. Junk food juga memiliki nilai gizi yang rendah, sehingga tidak menyediakan banyak nutrisi yang diperlukan selama masa kehamilan. Pada dasarnya, boleh saja Moms mengonsumsi junk food saat hamil, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, hasil penelitian mengungkapkan bahwa ibu yang mengonsumsi lebih banyak makanan tidak sehat selama kehamilan, seperti minuman manis, sereal olahan, dan makanan asin, berkemungkinan memiliki anak dengan masalah perilaku, seperti agresi dan tantrum.

Para peneliti dari Deakin University di Australia, bersama para peneliti dari Norwegia, menganalisis lebih dari 23.000 ibu yang merupakan bagian dari penelitian Norwegian Mother and Child Cohort menemukan bahwa ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat lebih mungkin memiliki anak dengan masalah kesehatan mental.

Dampak Negatif Konsumsi Junk Food

Dikutuip dari Mom Junction, berikut ini dampak negatif mengonsumsi junk food untuk Anda dan Si Kecil:

Meningkatkan Risiko Alergi

Ternyata, mengonsumsi makanan dengan kandungan gula yang tinggi dalam jumlah yang banyak dapat memicu alergi dan asma pada anak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, anak-anak dari wanita yang mengonsumsi gula tambahan dalam bentuk sukrosa, sirup jagung fruktosa tinggi, jus buah dalam makanan mereka selama kehamilan, memiliki peningkatan risiko alergi dan asma antara usia 7 tahun dan 9 tahun.

Dapat Menyebabkan Peningkatan Kadar akrilamida

Akrilamida adalah senyawa kimia yang dapat terbentuk ketika makanan digoreng pada suhu yang sangat tinggi, seperti kentang goreng, keripik kentang, dan makanan goreng lainnya dalam kategori junk. Studi telah menemukan bahwa tingkat akrilamida yang lebih tinggi dapat menyebabkan lingkar kepala lebih kecil dan berat lahir rendah pada bayi.

Menyebabkan Kenaikan Berat Badan Berlebih

Berdasarkan penelitian The American Collage of Obstetricians and Gynecologists, terlalu banyak mengonsumsi junk food selama kehamilan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan, yang dapat membuat ibu hamil dan bayinya berisiko mengalami berbagai komplikasi, termasuk pre-eklampsia, melahirkan bayi besar, persalinan prematur, diabetes gestasional, sleep apnea, peningkatan risiko cacat lahir, keguguran, dan stillbirth.

Menyebabkan Gangguan Pencernaan

Mengonsumsi makanan yang digoreng dalam jumlah yang banyak diketahui dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Selain itu, sebagian besar junk food juga memiliki kandungan serat yang rendah, padahal kandungan serat bermanfaat untuk mencegah rasa tak nyaman akibat sembelit.

Menimbulkan Kecanduan Junk Food pada Anak

Menurut penelitian dari The Royal Veterinary College, ditemukan bahwa ibu hamil yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat selama masa kehamilan dapat berdampak pada selera makan anak. Kebiasaan makan junk food pada ibu hamil dapat membuat anak mengalami kesulitan menolak makanan dengan kandungan lemak yang tinggi.

Meningkatkan Risiko Diabetes Gestasional

Sebagaimana diketahui, makanan cepat saji mengandung gula dan kalori yang tinggi. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Plos One dengan judul Fast Food Consumption and Gestational Diabetes Incidence in the SUN Project mengungkapkan bahwa mengonsumsi junk food selama hamil dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Stockking/Freepik)