Ketika bayi Anda berusia enam bulan, Anda sudah bisa mulai memberikan Si Kecil Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Masa peralihan dari susu ke makanan padat ini akan berlangsung pada 6-12 bulan dan terbilang sangat penting untuk pertumbuhan anak.
Sayangnya, Kita kerap tidak menyadari kebiasaan kecil yang mungkin dilakukan dalam membuat MPASI dan ternyata ini bisa menyebabkan keamanan MPASI tidak terjamin, Moms!Berikut kesalahan umum yang sering terjadi ketika menyiapkan MPASI untuk Si Kecil agar bisa kita antisipasi.
1. Menambahkan Madu pada MPASI
Untuk bayi berusia di bawah satu tahun, Anda tidak dianjurkan memberi Si Kecil madu, Moms. Madu mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan botulisme. Spora dari bakteri ini yang tertelan oleh bayi kemudian dapat berkembang dan memperbanyak diri di usus bayi serta memproduksi racun yang berbahaya dan menyebabkan botulisme.
2. Tekstur Makanan Tidak Sesuai
Tahapan tekstur dan konsistensi makanan seringkali keliru diberikan pada bayi. Hal ini sangat penting dikarenakan kemampuan oromotor (kemampuan dasar yang berhubungan dengan gerakan mulut) bayi berkembang di setiap pertambahan usianya.
American Academy of Pediatric menyebutkan bahwa tidak ada urutan khusus dalam pengenalan jenis bahan makanan yang diberikan pada bayi. Kuncinya adalah makanan tersebut aman, bergizi, memiliki tekstur yang sesuai dengan kemampuan bayi.
Tekstur dan konsistensi dalam MPASI bisa dimulai dengan pemberian menu yang memiliki tekstur lembut, halus, dan masih agak encer. Selanjutnya, secara bertahap tekstur dan konsistensinya ditingkatkan menjadi semakin kental sampai padat dan kasar. Memasuki usia 8-9 bulan, bayi mulai mampu memakan makanan lumat dan yang dicincang halus. Sementara itu, pada usia 9-12 bulan, bayi sudah bisa mengonsumsi makanan lunak dan dicincang kasar.
3. Membuat MPASI Terlalu Banyak
Porsi makan bayi tentu tidak sebanyak orang dewasa, maka sebaiknya buatlah MPASI dalam jumlah yang cukup untuk satu kali makan. Mempersiapkan bahan sebelumnya boleh dilakukan, namun campurkan bahan menjadi MPASI siap makan hanya saat akan dikonsumsi untuk anak.
Misalnya, persiapkan bahan untuk membuat puree dalam satu hari, namun olahlah saat mendekati waktu makan anak, biarkan sisa bahan puree, misalnya buah, tetap dalam bentuk utuh lalu simpan dalam wadah dan kulkas. Jangan menyimpan kembali sisa makanan yang tidak habis, sebaiknya sisa makanan dibuang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Memberi Gula dan Garam
Gula dan garam dapat memengaruhi preferensi makanan, kebiasaan makan, dan kesehatan bayi di masa depan lho, Moms! Dengan ruang perut terbatas dan kebutuhan nutrisi yang tinggi, bayi memiliki sedikit ruang untuk gula dan garam dalam makanan mereka. Tidak hanya itu, gula dan garam di dalam tubuh membuat kerja ginjal bayi menjadi berat. Risikonya adalah hipertensi dan penyakit ginjal saat ia dewasa nanti. (Binar MP/SW/Dok. Freepik)