BUMP TO BIRTH

Diastasis Recti, Penyebab Perut tak Kempes Usai Lahiran



Ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh wanita saat ia hamil hingga melahirkan. Salah satu yang paling terlihat nyata adalah perut yang terus membesar seiring bertambahnya usia kandungan hingga tiba saatnya melahirkan.

Usai persalinan, Anda tentunya berharap perut akan kembali mengecil dan rata ke bentuk semula. Namun, hal tersebut ternyata tak terjadi. Perut Anda tetap terlihat buncit setelah melahirkan, kendati Anda sudah rajin berolahraga dan melakukan diet.

Baca juga: Good Bye, Perut Buncit! Ini 8 Cara Efektif untuk Hilangkan Lemak di Perut

Sebenarnya, ini adalah hal yang umum dialami para wanita usai melahirkan. Kondisi ini disebut dengan diastasis recti, kondisi di mana otot-otot pada perut Anda mengalami pemisahan yang disebabkan oleh terjadinya tekanan dalam perut.

Kondisi ini terjadi ketika ikatan-ikatan paralel otot perut terpisah karena perut harus mengakomodasi janin yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim. Seiring berjalannya waktu, tekanan rahim ini akan makin kuat dan menyebabkan otot-otot sisi kanan dan sisi kiri rectus abdominus (otot memanjang di bagian permukaan perut yang memberikan tampilan six pack) melebar dan menghasilkan jarak di antaranya. Kondisi ini bisa terjadi pada trimester 3 maupun setelah persalinan.

Usai melahirkan, hormon dalam tubuh akan kembali ke kondisi sebelum hamil, tapi jaringan pada perut Anda telah kehilangan elastisitasnya. Jika Anda mengalami diastasis recti, perut Anda tak lagi punya kemampuan untuk kembali ke posisinya semula karena adanya pelebaran yang berlebihan selama masa kehamilan.

Gejala dan penyebab diastasis recti

Dikutip dari Hello Sehat, gejala yang paling sering dirasakan saat mengalami pembesaran perut ini adalah perasaan adanya pembengkakan atau membesarnya jarak pada garis tengah perut Anda. Gejala lainnya adalah rasa nyeri pada punggung bagian bawah serta rasa sakit pada bagian panggul.

Ada beragam faktor risiko yang bisa menyebabkan terjadinya diastasis recti, baik sebelum Anda hamil maupun setelah Anda hamil, di antaranya:

Sebelum Anda hamil

Beberapa hal berikut ini meningkatkan risiko Anda mengalami diastasis recti, jika:

  • Punya riwayat kehamilan dengan diaktasis recti sebelumnya
  • Mengalami kegemukan
  • Sudah beberapa kali hamil
  • Memiliki otot perut yang lemah.

Saat Anda hamil

Sedangkan saat hamil, Anda dapat berisiko mengalami diastasis recti, jika:

  • Hamil bayi kembar
  • Memiliki jarak kehamilan yang dekat
  • Sering melakukan aktivitas fisik yang salah seperti sit-up, push-up, dan kegiatan lain yang menyertakan tangan, lutut, dan otot perut Anda.

Cara menangani diastasis recti

Diastasi recti tentunya akan mengakibatkan perut Anda jadi terlihat buncit atau lebih maju meski Anda sudah tidak hamil lagi. Komplikasi lebih lanjut dari pembesaran perut ini bisa berisiko menyebabkan munculnya hernia.

Perawatan diastasis recti sebagian besar mencakup latihan atau olahraga yang menekankan otot otot di bagian depan dan samping dinding perut untuk membantu memperbaiki kondisi perut. Namun sebelum melakukan aktivitas fisik ini, Anda sebaiknya telah berdiskusi dengan dokter.

Pada kondisi yang parah, tindakan medis operasi dapat dilakukan dengan memindahkan kulit yang berlebih. Namun, tindakan ini hanya direkomendasikan bagi Anda yang tak lagi berencana untuk memiliki keturunan lagi. (M&B/SW/Foto: Freepik)