Menanamkan kebiasaan sarapan pada anak tidaklah mudah. Banyak faktor yang menyebabkan sulitnya melakukan kebiasaan ini sebelum sekolah pada anak-anak, di antaranya sulit membangunkan anak, sulit mengajak anak sarapan, sulit menghabiskan makanan karena terburu-buru, khawatir anak terlambat ke sekolah, serta menu sarapan yang monoton dan tidak menarik.
Menurut dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, sarapan sangatlah penting untuk anak-anak. “Ada 3 ciri anak yang sukses. Punya semangat dan cerdas, fisik yang kuat dan sehat, serta perilaku yang baik. Semua itu tentu perlu nutrisi yang seimbang serta pola makan yang benar, salah satunya diawali dengan makan pagi,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Prof. Ir. Hardinsyah, M.S., Guru Besar Gizi IPB. Menurutnya, dalam menu sarapan juga perlu diperhatikan gizi seimbang agar Si Kecil bisa menjalani aktivitas hariannya dengan maksimal. “Dalam menu sarapan, harus terdapat asupan karbohidrat, protein, sayur, dan buah. Sarapan juga perlu dilakukan sebelum jam 9 pagi,” tambahnya. Selain itu, membawakan bekal makanan untuk Si Kecil juga dinilai lebih baik daripada membiarkannya jajan sembarangan di luar.
Kebiasaan melewatkan sarapan juga disebut dapat mengakibatkan beberapa dampak buruk pada anak, seperti menurunnya gairah belajar, kesulitan dalam menerima pelajaran dengan baik, menurunnya daya konsentrasi, bahkan menurunnya sistem imun, sehingga anak menjadi mudah sakit. Selain itu, tidak sarapan juga mengakibatkan fisik anak menjadi lemah. (Aulia/DMO/Dok. M&B)