Umumnya, tahi lalat atau congenital nevi tidak berbahaya, namun sebanyak 50 persen melanoma atau tumor ganas melanosit yang ditemukan pada kulit, diawali dengan tahi lalat. Berita baiknya, melanoma ini jarang ditemukan pada anak-anak, sehingga Anda tidak perlu panik bila bayi Anda memiliki tahi lalat. Meskipun tanda-tanda melanoma bisa diidentifikasi di usia muda, Anda tetap harus memonitor tahi lalat bayi Anda dengan saksama.
Dilansir melalui Babycenter, ada beberapa tipe tahi lalat yang dapat berisiko menjadi melanoma. Tahi lalat yang sudah muncul pada kulit newborn cenderung dapat berkembang menjadi melanoma.
Selain congenital nevi, tipe tahi lalat lain yang dapat berkembang menjadi melanoma ini adalah dysplastic nevi-- tahi lalat yang berukuran cukup besar, bentuk tidak beraturan, warna tidak merata dengan noda cokelat tua di bagian tengahnya, serta terkadang terdapat titik-titik hitam di bagian tepinya. Berkonsultasilah kepada dokter, saat pemeriksaan rutin Si Kecil. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui apakah Anda perlu membawa Si Kecil ke dermatologis untuk menindaklanjuti tanda lahir tersebut. (Sagar/DMO/Dok. M&B)