Berkeringat merupakan hal yang normal kita alami. Berada di ruangan yang panas atau melakukan aktivitas fisik bisa menyebabkan seseorang berkeringat. Hal ini merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk menjaga suhu tubuh dan fungsi organ tetap optimal.
Namun, lain halnya bila seseorang mulai berkeringat dingin. Tidak dipicu dengan panas atau penggunaan tenaga tubuh berlebihan, keringat dingin muncul secara tiba-tiba dan diiringi oleh kedinginan atau rasa tidak nyaman pada tubuh. Kondisi yang istilah medisnya dikenal sebagai diaphoresis ini perlu diperhatikan karena bisa menandakan beberapa masalah kesehatan serius, Moms! Berikut beberapa kondisi kesehatan yang ditandai dengan keringat dingin.
Baca juga: Moms Wajib Tahu, Ini Bahaya Keringat Dingin pada Bayi
1. Hypoxia
Hypoxia merupakan kondisi di mana tubuh tak mendapat cukup oksigen. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, contohnya adalah bernapas di ruangan yang penuh asap atau berada di ketinggian yang sangat tinggi. Ketika otak kekurangan oksigen (cerebral hypoxia), tubuh bereaksi dengan berkeringat dingin serta gejala lain, seperti kesulitan mengontrol gerakan tubuh, sulit fokus, dan kesulitan bernapas. Hypoxia yang parah bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran atau bahkan koma.
2. Infeksi atau sepsis
Sepsis adalah komplikasi akibat infeksi bakteri maupun virus pada jaringan tubuh. Sepsis bisa menyebabkan peradangan pada seluruh tubuh dan darah yang mengental. Kondisi ini bisa membuat organ-organ tubuh Anda kekurangan asupan darah segar dan oksigen, sehingga dapat menimbulkan keringat dingin.
Sepsis sendiri merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Segera hubungi tenaga medis bila Anda mengalami keringat dingin yang disertai dengan demam tinggi, kedinginan, disorientasi, napas cepat, detak jantung yang abnormal, kesulitan bernapas, serta hilangnya kesadaran.
3. Masalah jantung
Waspada, karena keringat dingin bisa menjadi tanda awal serangan jantung. Segera hubungi dokter bila Anda mengalami keringat dingin yang disertai dengan rasa sakit di dada, kesulitan bernapas, rasa sakit atau tak nyaman pada bagian tubuh tertentu (leher, rahang, perut, atau punggung), pusing atau pening, dan firasat bila akan pingsan.
4. Vertigo atau migrain
Vertigo adalah rasa pusing yang diiringi dengan perasaan bila lingkungan atau ruangan berputar, padahal kenyataannya tidak. Penyebab umum gangguan ini adalah adanya masalah pada koneksi antara telinga dalam dan otak. Sedangkan migrain adalah rasa sakit kepala yang dapat terjadi lama, dan tubuh akan menyebabkan keringat dingin sebagai respons rasa sakit kepala yang tertahankan ini. Segera hubungi dokter bila Anda mengalami kondisi ini.
5. Pingsan
Keringat dingin bisa muncul sesaat sebelum dan setelah pingsan. Pingsan sendiri terjadi saat otak tak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Beberapa penyebab umum pingsan antara lain adalah dehidrasi, berada di tempat yang sangat panas atau terlalu banyak berkeringat, terlalu kelelahan, atau memiliki kondisi jantung tertentu.
6. Hypotension
Hypotension adalah kondisi di mana tekanan darah Anda menurun drastis hingga ke tingkat yang tak normal. Hypotension bisa sangat berbahaya ketika menyebabkan otak atau organ tubuh lain tak mendapat cukup oksigen. Berkeringat dingin adalah reaksi umum ketika tubuh merasa kekurangan oksigen. Beberapa gejala hypotension lainnya adalah pusing, pening, pandangan buram, rasa lelah berlebih, dan mual.
7. Gangguan kegelisahan
Keringat dingin bisa menjadi gejala panic attack, social anxiety, dan gangguan kegelisahan lainnya. Saat gangguan kegelisahan terjadi, tubuh mendapatkan tekanan yang sangat banyak, sehingga bisa menyebabkan distribusi oksigen ke otak dan organ tubuh lain terhambat. Beberapa gejala yang umum timbul pada gangguan kegelisahan antara lain keringat dingin, rasa sakit yang tak bisa dijelaskan, mual, muntah, dan tegang otot. Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki kondisi ini.
8. Hypoglycemia
Hypoglycemia adalah kondisi di mana kadar gula darah sangat rendah, sangat kurang dari batas normal. Kadar gula yang rendah juga berimplikasi pada kadar oksigen yang turut rendah. Maka dari itu, tubuh bereaksi akan hal ini dengan berkeringat dingin. Segera konsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang tinggi, hal ini bisa mengatasi masalah hypoglycemia dengan cepat. Untuk solusi jangka panjang, Anda bisa menghubungi dokter.
9. Menopause
Pada tahapan usia tertentu, semua perempuan akan mengalami menopause dan salah satu gejala umumnya adalah seringnya keluar keringat dingin. Beberapa gejala menopause lain yang bisa mengiringi keringat dingin antara lain adanya perubahan dalam siklus menstruasi, sulit mengontrol buang air kecil, kesulitan tidur, suasana hati yang mudah berubah, kenaikan berat badan, dan berkurangnya rasa nikmat saat berhubungan intim. Walaupun bukan termasuk penyakit, momen transisi menopause bisa menyebabkan beberapa keluhan kesehatan ringan. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)