Setelah puas menyantap makanan enak khas lebaran, banyak yang mulai mengkhawatirkan kadar kolesterol dalam darah. Terlebih, sajian lebaran yang berminyak, berlemak, dan bersantan disebut-sebut bisa dengan mudah menaikkan kadar kolesterol.
Citra buruk kolesterol sepertinya sangat menakutkan bagi kebanyakan orang. Padahal, kolesterol punya peranan penting bagi tubuh lho, Moms. Jenis kolesterol pun ada banyak, ada yang jahat dan ada juga yang baik. Jangan bingung, yuk kenali jenis-jenis kolesterol dan perannya dalam tubuh.
1. LDL
Ini adalah singkatan dari low-density lipoprotein, yang lebih sering dikenal dengan kolesterol jahat. LDL hanya sedikit mengandung protein dan lebih banyak terdiri dari lemak. Menurut American Heart Association (AHA), LDL disebut jahat karena berkontribusi menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah. Plak kolesterol yang menempel di pembuluh darah disebut atherosclerosis, yang bisa berbahaya bagi kesehatan.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan semakin tinggi kadar LDL dalam darah, maka semakin tinggi pula risiko seseorang mengalami penyakit jantung dan stroke. Duh, berbahaya ya, Moms!
Namun di lain sisi, LDL tetap memiliki peran untuk tubuh Anda. Salah satunya untuk mengangkut kolesterol pada tubuh ke dalam darah, sehingga bisa diserap oleh tubuh, yang kemudian dijadikan 'bahan bakar' untuk menghasilkan hormon dan sel-sel tubuh yang baru.
2. HDL
Jenis kolesterol lainnya adalah HDL atau high-density lipoprotein, yang lebih dikenal sebagai kolesterol baik. Mengutip AHA, "Dalam kasus HDL tinggi, kadar yang tinggi maka semakin baik." Fungsi HDL ini sangat penting, yaitu mengangkut kolesterol jahat menjauh dari pembuluh darah dan kembali ke hati, tempat kolesterol jahat dihancurkan dan dikeluarkan dari tubuh.
Sayangnya, tidak semua kolesterol jahat bisa diangkut oleh kolesterol baik. AHA menyebutkan HDL hanya bisa mengangkut sepertiga LDL. Menurut CDC, kadar HDL yang baik bisa melindungi Anda dari risiko serangan jantung dan stroke, Moms!Â
3. Trigliserida
Mengutip AHA, ini adalah jenis lemak yang paling banyak berada di dalam darah. Ini sebagian besar berasal dari makanan berlemak yang sering Anda konsumsi, seperti keju, susu, mentega, dan nasi. Lemak-lemak makanan tersebut akan diubah tubuh menjadi energi, sedangkan lemak yang tidak digunakan tubuh akan berubah menjadi trigliserida dan disimpan di 'gudang lemak' tubuh.
Jika tubuh membutuhkan energi, maka akan diambil trigliserida tersebut. Namun, apa yang terjadi jika trigliserida terus menumpuk dan tidak terpakai? Otomatis kadar trigliserida dalam darah akan meningkat, dan memicu penebalan lemak di pembuluh darah. Jika pembuluh darah tersumbat, maka risiko serangan jantung dan stroke tentu saja akan meningkat. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)