Kesehatan merupakan hal yang patut memperoleh perhatian utama, terlebih ketika Anda sedang menjalani masa kehamilan, Moms. Saat hamil, Anda akan mengalami berbagai perubahan pada organ tubuh guna menyesuaikan dengan kehamilan yang dialami. Salah satu organ tubuh yang mengalami perubahan adalah jantung.
Penelitian dari Clevelend Clinic, AS, melaporkan sekitar 50 persen wanita hamil mengalami beberapa jenis ketidakteraturan denyut jantung, dan ini termasuk kondisi yang umum terjadi.
Dikutip dari Livestrong, saat hamil, volume darah akan meningkat guna mencukupi kebutuhan oksigen ibu hamil dan janin. Nah, peningkatan volume darah ini juga akan memberi tekanan ekstra ke jantung sehingga memengaruhi denyut jantung.
Denyut jantung tak teratur yang umumnya dialami oleh bumil misalnya adalah palpitasi, yaitu sensasi seperti denyut jantung berdebar melebihi biasanya. Meskipun begitu, ada kemungkinan juga denyut jantung bumil berdetak lebih rendah atau lambat. Jika Anda mengalami hal ini, maka Anda patut berhati-hati. Kondisi yang disebut dengan bradikardia ini bisa membawa dampak negatif pada Anda dan janin lho, Moms.
Baca juga: 5 Buah yang Bermanfaat untuk Kesehatan Jantung Ibu Hamil
Apa itu bradikardia?
Melansir Alodokter, Bradikardia adalah kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat daripada biasanya. Umumnya, hal ini tidak menimbulkan gejala. Namun, jika melambatnya detak jantung sering terjadi dan disertai gangguan irama jantung, hal itu akan berdampak pada organ dan jaringan tubuh lain yang tidak terpenuhi pasokan darahnya.
Detak jantung normal seseorang berbeda-beda, tergantung usia. Pada orang dewasa, misalnya, detak jantung yang normal adalah 60-100 kali dalam waktu satu menit, untuk anak-anak usia 1-12 tahun adalah 80-110 kali dalam waktu satu menit, sedangkan untuk bayi di bawah 1 tahun adalah 100-160 kali dalam waktu satu menit.
Untuk bumil sendiri, detak jantung yang normal berkisar antara 80-100 kali dalam waktu satu menit. Nah, jika detak jantung Anda kurang dari 60 kali per menit, dikhawatirkan ada masalah kesehatan yang menyebabkan hal tersebut, Moms.
Penyebab dan gejala bradikardia
Melambatnya detak jantung tergolong normal, tapi apabila kondisi tersebut sering terjadi dan menimbulkan gejala berupa pusing atau sesak napas, hal tersebut mungkin disebabkan oleh adanya gangguan aktivitas listrik pada jantung yang berperan sebagai pengatur detak jantung.
Beberapa hal yang menyebabkan bradikardia antara lain adalah mengonsumsi obat-obatan tertentu atau sejumlah kondisi tertentu, seperti penyakit jantung bawaan, tekanan darah rendah, kalium berlebih dalam darah, miokarditis (radang pada otot jantung), dan sleep apnea.
Adapun gejala-gejala yang terjadi pada bumil saat mengalami bradikardia antara lain pusing, sesak napas, nyeri dada, mudah lelah, gangguan penglihatan, sakit kepala, tubuh lemas, bahkan hingga pingsan.
Cara mengatasi bradikardia
Untuk mengetahui normal atau tidaknya detak jantung, bumil bisa melakukan pemeriksaan sendiri dengan cara memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan atau melakukan pemeriksaan denyut nadi yang terletak di leher. Sebaiknya, lakukan pemeriksaan ini saat Anda sedang berisitirahat ya, Moms. Namun, jika Anda membutuhkan hasil yang lebih tepat, akan lebih baik jika pemeriksaan dilakukan langsung oleh dokter.
Pengobatannya sendiri akan disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, jika bradikardia disebabkan oleh tekanan darah rendah, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi tersebut dan jika bradikardia disebabkan oleh penggunaan obat-obatan, dokter akan menghentikan pengobatan, mengganti jenis obat, atau menurunkan dosis obat. Bradikardia harus segera diatasi, karena denyut jantung yang tidak normal bisa membahayakan kondisi janin Anda, Moms.(M&B/SW/Foto: Freepik)