Menikah dan segera memiliki momongan tentu impian setiap pasangan baru. Namun, sudahkah Anda dan pasangan membekali diri dengan status gizi yang baik? Ya, kesiapan nutrisi ibu akan sangat menentukan kesuksesan 1.000 hari pertama kehidupan Sang Anak kelak. Masa itu dimulai saat terjadinya pembuahan hingga usia bayi kelak 2 tahun.
Pentingnya pemahaman akan gizi yang baik, bahkan sebelum kehamilan, sangat penting untuk mengurangi risiko kurang gizi. "Asupan gizi baik bukan hanya dibutuhkan ketika ibu sudah mulai hamil, namun jauh sebelum itu. Keliru jika menganggap makanan sehat hanya dikonsumsi saat hamil," jelas dr. Febriansyah Darus, Sp.OG(K) dalam acara Lactamil Baby Shower yang digelar pada hari ini (24/2) di Rumah Imam Bonjol, Jakarta.
Perencanaan kehamilan yang baik harus disadari setiap calon ibu agar janin yang dikandungnya kelak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini sangat penting mengingat di Indonesia, prevalensi kekurangan protein dan zat gizi mikro masih dijumpai pada 1 dari 4 wanita usia subur.
Para wanita yang tengah mempersiapkan kehamilan mereka hendaknya memahami konsep status gizi baik. Pemenuhan zat gizi penting, seperti energi dan protein, vitamin dan mineral, asam folat, kolin, dan asam lemak (seperti DHA, ALA, dan LA) selayaknya menjadi 'agenda wajib' untuk kehamilan yang sehat. "Kami percaya jika ibu sehat, maka bayi yang dilahirkan juga sehat," ujar Rizki Imam Ardhi, Senior Brand Manager Lactamil dalam acara yang juga meluncurkan 4 rangkaian Lactamil Baru ini.
Pentingnya nutrisi untuk berdua-- yaitu untuk ibu dan janin sudah saatnya Anda sadari sejak awal hingga tak menimbulkan penyesalan di kemudian hari. (Dian/Dok. M&B)