FAMILY & LIFESTYLE

Antibiotik Bukan Obat Infeksi Virus



Setiap orangtua tentu resah jika Sang Buah Hati jatuh sakit. Banyak di antaranya yang segera memeriksakan Si Kecil ke klinik, padahal ia hanya batuk-pilek biasa. Tak jarang, orangtua pun 'menagih' resep antibiotik kepada Sang Dokter untuk mempercepat kesembuhan Si Kecil.

Penggunaan antibiotik memang dikenal luas di masyarakat, namun mereka agaknya kurang paham apa arti antibiotik itu sendiri. Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikroba dari jenis bakteri, kapang, dan jamur yang digunakan untuk membunuh mikroba lain yang ada di sekitarnya. Jenis-jenis penisilin, streptomisin, tetrasiklin adalah contoh antibiotik yang banyak digunakan di masyarakat.

Menurut dr. Purnamawati S. Pujiarto, Sp.AK, MM.Ped, Penasihat Yayasan Orangtua Peduli (YOP), orangtua harus jeli mengenal penyakit Sang Anak. "Lihat gejala-gejalanya, bagaimana diagnosis klinisnya, kalau hanya selesma (common cold) atau diare akut, ya tak perlu konsumsi antibiotik. Penyakit-penyakit akibat infeksi virus itu akan sembuh dengan sendirinya. Pemakaian antibiotik yang sembarangan hanya membuat risiko resistensi menjadi tinggi," jelasnya dalam acara diskusi media yang digelar hari ini (6/3) di Jakarta.

Sejak 1998, WHO memang telah mengingatkan dunia akan ancaman punahnya antibiotik yang tidak mampu melawan bakteri yang resisten jika semua pihak tidak bergandengan tangan untuk melawan penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Menurut Satya Sivaraman, perwakilan dari Action on Antibiotic Resistance (ReAct)-- organisasi nirlaba yang berpusat di Swedia, masalah resistensi antibiotik ini sudah menjadi permasalahan global dengan dampak yang signifikan terhadap kualitas kesehatan masyarakat. Ayo, hidup sehat dari sekarang dan bijak menggunakan antibiotik! (Dian/Dok. Sxc.hu)