Moms, apakah Anda kerap merasa nyeri ketika berhubungan seks? Waspada ya, bisa jadi rasa nyeri tersebut merupakan bagian dari gangguan seksual yang disebut dengan istilah vaginismus.
Dalam dunia medis, vaginismus bisa diartikan sebagai kondisi pengencangan otot-otot di sekitar vagina yang terjadi tanpa disadari saat ada upaya untuk memasukkan atau mempenetrasikan sesuatu ke dalam vagina. Kontraksi otot-otot ini terjadi di luar kendali penderita.
Tanda dan gejala
Kondisi vaginismus pada setiap wanita berbeda. Gejalanya pun beraneka ragam, tergantung pada level keparahannya. Namun, pada umumnya vaginismus pada wanita dibagi menjadi:
1. Tipe vaginismus di mana tidak ada satu pun benda yang dapat dimasukkan ke dalam vagina, seperti tampon atau bahkan jari.
2. Tipe vaginismus yang memungkinkan penderitanya untuk menggunakan tampon atau memasukkan alat pemeriksa ginekologi ke dalam vagina, tapi tidak dapat berhubungan seks.
3. Tipe vaginismus yang memungkinkan penderita berhubungan seks tapi merasa sangat kesakitan selama aktivitas tersebut sehingga tidak bisa mencapai orgasme.
4. Tipe vaginismus yang membuat penderita terkadang merasa kesakitan saat berhubungan seks. Ia harus selalu berusaha mengendalikan dirinya agar bisa rileks saat bercinta agar rasa sakitnya tidak berlebihan.
Penyebab
Vaginismus tidak selalu bisa diketahui secara pasti. Namun, faktor psikologis biasanya memegang peranan penting dalam munculnya gangguan seksual yang satu ini. Rasa takut serta kegelisahan berlebih terhadap hubungan seks sering kali menjadi penyebab masalah ini. Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi pemicu munculnya rasa takut tersebut.
1. Pemahaman bahwa seks adalah sesuatu yang salah
Hal ini biasanya terjadi pada penderita yang berasal dari lingkungan atau keluarga yang menganggap pembicaraan tentang seks adalah tabu atau hasrat seksual merupakan sesuatu yang salah.
2. Pengalaman bercinta yang kurang menyenangkan
Misalnya, Moms merasa pengalaman malam pertama Anda terasa menyakitkan sehingga enggan melakukan hubungan seks lagi. Atau bisa juga terjadi pada wanita korban pelecehan seks atau perkosaan yang mengalami trauma.
3. Perasaan takut mengenai ukuran vagina
Penderita vaginismus bisa saja takut dan menganggap vagina miliknya terlalu kecil untuk bisa menerima penetrasi penis atau untuk melakukan hubungan seks.
4. Khawatir hubungan seks akan terasa menyakitkan
Kondisi ini biasanya dialami oleh penderita yang baru saja melahirkan atau melakukan operasi tertentu di vagina atau area sekitarnya.
Baca juga: 10 Penyebab Vagina Sakit Setelah Berhubungan Seks
5. Perasaan takut hamil
Ketakukan akan hamil juga bisa menjadi salah satu pemicu otot-otot vagina menegang secara berlebihan ketika terjadi penetrasi.
Sementara itu, penyebab terjadinya vaginismus secara fisik antara lain karena pasien mengidap kondisi medis tertentu, trauma pada pelvis, serta efek samping dari obat-obatan.
Cara mengatasi
Cara mengatasi masalah vaginismus berbeda pada setiap penderita, tergantung penyebabnya. Biasanya vaginismus bisa diatasi dengan melakukan terapi relaksasi pada vagina, terapi emosional, serta operasi.
Rutin melakukan senam Kegel dan latihan pada vagina juga bisa meringankan rasa sakit ketika berhubungan seks sehingga membantu mengatasi vaginismus. Senam Kegel meliputi aktivitas kontraksi dan relaksasi yang bisa meningkatkan kendali otot pelvic floor. Sedangkan latihan vagina bertujuan untuk membantu Anda agar terbiasa dengan adanya penetrasi ke dalam vagina.
Memberi waktu yang cukup untuk melakukan foreplay sebelum bercinta juga akan membuat vagina dan diri Anda lebih rileks serta merasa nyaman sehingga risiko terjadinya vaginismus bisa diminalisasi. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)