FAMILY & LIFESTYLE

Memilih dan Mengenakan Celana Dalam Sehat Tanpa Keputihan



Mungkin bagi beberapa orang, khususnya perempuan, memilih celana dalam akan difokuskan pada warna dan modelnya. Padahal, ada hal yang lebih penting yang perlu dipertimbangkan saat memiliki celana dalam, yakni seberapa sehat celana dalam tersebut untuk area kewanitaan Anda.

Ya, Moms, celana dalam yang tidak tepat akan bisa menyebabkan berbagai masalah pada daerah kewanitaan Anda, seperti iritasi dan infeksi oleh jamur atau bakteri yang sering muncul dalam bentuk keputihan. Untuk itu, ada beberapa hal yang sudah M&B rangkum sebagai pertimbangan Anda sebelum memilih dan mengenakan celana dalam.

Sesuaikan dengan ukuran

Pastikan ukuran celana dalam yang Anda pilih pas, tidak terlalu kecil maupun terlalu besar. Melansir Health, Jennifer Wider, MD, seorang pakar kesehatan perempuan, mengatakan bahwa celana dalam yang terlalu kecil dan ketat bisa menyebabkan iritasi pada vagina dan vulva.

Pilih bahan yang tepat

Katun merupakan bahan terbaik untuk celana dalam Anda, Moms. Katun adalah bahan yang mampu menyerap air dengan baik dan mendukung area kemaluan Anda bisa tetap "bernapas lega". Bila Anda memiliki kulit yang sangat sensitif atau mengalami infeksi serta iritasi yang berulang, maka beralih pada celana dalam berbahan dasar katun organik merupakan pilihan yang tepat.

Hindari menggunakan celana dalam berbahan sintetis, seperti nylon, polyester, dan spandex setiap hari. Pasalnya, bahan-bahan tersebut dapat memerangkap panas dan lembap, sehingga bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, serta membuat kulit area vagina menjadi kemerahan, meradang, gatal, bahkan timbul bau tak sedap.

Bagaimana dengan thong?

Thong, atau celana dalam dengan garis pinggang yang tipis, sering kali dianggap tidak menyehatkan dan menyebabkan berbagai masalah area kewanitaan, seperti iritasi pada vagina maupun bokong. Padahal banyak penelitian yang membantah anggapan tersebut. Triknya, pilih ukuran thong yang pas dan yang berbahan katun pada bagian bawahnya.

Bila Anda ingin tetap tampil cantik tanpa terlihat "nyeplak" bokong, tapi ingin menghindari penggunaan thong, Anda bisa pilih celana dalam jenis seamless dengan bahan katun.

Gunakan sesuai kegiatan

Melansir Bustle, Dr. David Bank M.D., pendiri dan direktur Center for Dermatology, Cosmetic & Laser Surgery, menyatakan bahwa penggunaan thong perlu dihindari. "(Thong) biasanya sangat ketat dan cenderung bergerak-gerak saat Anda berolahraga. Segala gesekan dan panas yang terjadi ini bisa berujung pada urinary tract infections (infeksi saluran kemih) dan infeksi bakteri pada vagina," tuturnya.

Walau begitu, thong tetap bisa digunakan bila Anda berencana mengenakan gaun satin sehingga tidak "nyeplak", asal tidak digunakan dalam waktu yang lama.

Bila Anda berolahraga menggunakan celana dalam katun, segera ganti ketika tubuh terasa sudah berkeringat dan basah. Mengenakan celana dalam yang basah dalam waktu lama bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur pada area kewanitaan.

Tidur tanpa celana dalam

Penting bagi organ intim Anda untuk bisa bernapas dengan bebas. Mengutip Everyday Health, Dr. Samantha Dunham, ahli kandungan pada NYU Langone Medical Center, mengatakan bahwa cara terbaik untuk menjaga area kewanitaan kering dan menghindari infeksi jamur adalah dengan tidak menggunakan celana dalam saat tidur. Bila terasa risih bertelanjang, Moms bisa gunakan piyama atau celana longgar.

Baca juga: Ini Manfaat Tidak Memakai Celana Dalam untuk Kesehatan

(M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)