BABY

Mengenal Purple Crying, saat Bayi Menangis Lebih dari 2 Jam



Menangis memang menjadi salah satu cara bayi untuk berkomunikasi dengan Moms. Menangis bisa menandakan bahwa ia merasa kesakitan, tidak nyaman, lapar, atau lelah dan mengantuk. Namun, ada alasan lain yang membuat Si Kecil menangis dengan keras, bahkan dalam durasi yang lama.

Hal tersebut dikenal dengan purple crying, yaitu fase bayi menangis yang bisa bertahan lama, bahkan hingga 2-5 jam lamanya. Moms pun bisa sangat sulit untuk menenangkan Si Kecil jika ia sedang dalam fase ini. Lalu, normalkah bayi mengalami purple crying dan bagaimana cara menghadapinya?

Ciri-ciri purple crying

Pada saat bayi sudah berusia 2 minggu, ini merupakan fase awal terjadinya purple crying. Situasi ini akan terjadi dan bisa memuncak saat Si Kecil berusia 8 minggu. Namun, jangan khawatir, karena fase ini normal dialami bayi dan akan hilang dengan sendirinya di usia 12 minggu kok, Moms.

Meski memiliki nama aneh, namun purple crying sendiri bukan berarti wajah Si Kecil menjadi ungu kebiruan saat menangis, ya. Purple sendiri merupakan singkatan dari kata-kata berikut:

P: Peak. Puncak purple cry terjadi ketika Si Kecil berusia 2-5 bulan.

U: Unpredictable. Bayi akan menangis tanpa sebab dan tak bisa diprediksi kapan waktunya ia akan menangis dan saat berhenti.

R: Resist. Si Kecil menolak untuk berhenti menangis dan susah ditenangkan dengan cara apa pun.

P: Pain. Si Kecil mungkin tampak kesakitan, namun tidak ada gejala suatu penyakit yang muncul meski sudah dibawa ke dokter.

L: Long. Periode atau durasi lama menangis sangat panjang, yaitu antara 2-5 jam.

E: Evening. Tangisan bayi umumnya terjadi di sore hingga malam hari.

Cara menghadapi

Sebenarnya belum diketahui alasan khusus yang menyebabkan bayi mengalami fase purple crying. Namun, bayi yang baru lahir memang umumnya akan mengalami kondisi ini. Yang unik dari fase ini, ketika Si Kecil tampak tenang dan normal di siang hari, ia akan menangis tanpa henti hampir sepanjang malam.

Dan karena inilah, sangat sulit untuk menenangkan bayi ketika menangis pada fase ini. Namun, setidaknya ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi Si Kecil yang berada dalam fase purple crying, di antaranya:

  • Lakukan kontak antar kulit (skin-to-skin), seperti memeluknya saat bayi menangis tanpa Anda merasa kesal atau marah.
  • Gendong bayi sambil ajak ia berjalan-jalan sebentar atau sedikit menggoyangkan tubuh Anda (menimang-nimang).
  • Beri Si Kecil selimut anak untuk memberikan kehangatan, bahkan saat Anda gendong.
  • Ajak ia untuk mandi dengan air hangat yang bisa membantu meredakan stres pada Si Kecil.

Meskipun melelahkan, Prof. Ronald Barr, M.D., pemimpin penelitian mengenai purple crying ini mengatakan bahwa tak ada yang bisa orang tua lakukan selama periode ini selain bersabar. "Bagaimana pun juga, fase ini akan berakhir," tegasnya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Freepik)