TODDLER

Tips agar Balita Mau Curhat dengan Orang Tua Sejak Dini



Apakah Moms dan Dads termasuk orang yang suka bercerita banyak hal kepada orang tua? Kebiasaan untuk mau curhat ini nyatanya harus dibentuk sejak dini, bahkan saat anak masih balita. Pasalnya, ini merupakan salah satu cara mengembangkan kemampuan berkomunikasi sekaligus menguatkan bonding antara Anda dan Si Kecil.

Dengan membiasakan anak mau curhat, maka Anda sebagai orang tua tentu jadi lebih mudah mengetahui perasaan yang dimiliki Si Kecil. Lalu, bagaimana agar anak bisa menyampaikan cerita yang ia ingin katakan dengan lebih terbuka pada Moms dan Dads? Cari tahu di tips berikut ini, yuk!

1. Jadi pendengar penuh perhatian

Sebagai langkah pertama, Moms dan Dads tentunya harus mau mendengarkan saat Si Kecil sudah mulai curhat. Setidaknya, luangkan waktu khusus untuk Anda habiskan bersama anak dan biarkan ia sampaikan apa pun melalui ceritanya. Hal ini akan membuat anak merasa didengarkan dan jadi semangat atau lebih terbuka saat curhat kepada orang tuanya.

2. Ada rasa antusias yang tulus

Selain menjadi pendengar, Anda juga perlu perlihatkan antusiasme saat anak curhat. Tapi, jangan berlebihan, ya! Tunjukkan bahwa Moms dan Dads ingin tahu semua hal yang ingin diutarakan Si Kecil, baik itu sesuatu yang menggembirakan atau sebaliknya, sesuatu yang menyedihkan. Ketulusan yang Anda berikan saat hendak mendengarkan anak curhat bisa Si Kecil rasakan sehingga memudahkannya untuk berbicara dari hatinya.

Baca juga: 8 Pilihan Kata Ajaib agar Balita Patuh dan Mau Menurut

3. Tunjukkan respons sesuai cerita

Jika curhatan anak memiliki kesan ceria, Anda bisa memberikan tepuk tangan dengan ekspresi wajah terkejut sambil tersenyum. Atau saat ceritanya kurang menyenangkan buat Si Kecil, Anda pun bisa memberikan pelukan sambil menenangkannya. Yang terpenting, berikan respons atau reaksi sesuai dengan yang diceritakan anak secara wajar dan seperlunya.

4. Pahami setiap detail

Apabila Anda mendengarkan dengan baik saat Si Kecil curhat, maka setiap detail cerita bisa dipahami dengan jelas. Baik dari lokasi, waktu kejadian, benda yang ia pegang, nama teman yang ia sebutkan, semua itu setidaknya masuk dalam memori Moms dan Dads. Hal inilah yang akan membantu Anda untuk memberikan respons atau reaksi yang tepat, dan menampakkan ketulusan pada anak yang sedang bercerita saat itu.

5. Jangan memaksa!

Hanya karena ingin terlihat dekat dengan anak, jangan sampai Anda memaksanya untuk curhat jika ia memang sedang tidak mau bercerita. Hal ini berlaku juga dengan tidak memerintah Si Kecil untuk berhenti berbicara ketika ia sedang mencurahkan perasaannya. Perilaku tersebut hanya akan membuatnya kapok sehingga ia tidak mau curhat lagi di lain waktu, bahkan untuk waktu yang lama.

Dengan kesediaan Moms dan Dads untuk mendengarkan curhat anak, maka akan tumbuh rasa percaya dirinya dan ikatan yang makin kuat antara Anda dan Si Kecil. Kedua unsur penting dalam komunikasi keluarga ini pun akan terjalin hingga anak besar nanti dan tentunya akan memudahkan Anda untuk bisa mengawasi pergaulannya di masa depan. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Freepik)