Dalam perkembangannya, Si Kecil dapat tumbuh dengan mengalami berbagai penyakit, terutama penyakit yang menular. Walau tampak berbahaya, hal ini dilihat sebagai salah satu tahapan kehiidupan yang perlu ia hadapi dan normal, karena ini menjadi pertanda sistem imunnya sedang berkembang, Moms.
Penyakit menular merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Sebenarnya beberapa kuman tertentu sudah hidup di tubuh manusia dan tidak berbahaya, tapi beberapa kuman lainnya dapat menyebabkan penyakit. Kali ini M&B sudah merangkum beberapa bagian tubuh anak yang mudah terkena infeksi. Yuk, cek penjelasan berikut!
1. Kulit
Kulit adalah bagian tubuh balita yang paling mudah terkena infeksi. Pasalnya, jaringan kulitnya masih sensitif dan dalam tahap penyempurnaan, mulai dari ruam biasa, ringworm, hingga herpes kulit, semua dapat dengan mudah diidap oleh anak.
Proses penularannya bisa berbeda-beda, namun kontak langsung dengan sosok yang sudah terkontaminasi adalah yang paling umum. Beberapa virus penyebab infeksi dapat selalu hidup di dalam tubuh Si Kecil dan menyebabkan kambuh di masa depan, misalkan saja berbagai virus herpes dan cacar air.
2. Sistem Pernapasan
Melansir Healthy Children, merupakan hal normal bagi anak untuk mengalami infeksi di saluran pernapasan mereka. Kebanyakan anak setidaknya pernah mengalami 6 hingga 8 kali infeksi sistem pernapasan dalam setahun.
Berbagai macam penyakit sistem pernapasan yang sering menyerang anak adalah flu, batuk, infeksi telinga, infeksi sinus, hingga bronkitis dan pneumonia. Infeksi dapat terjadi dengan sangat ringan bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali, tapi di waktu lain dapat menyebabkan penyakit yang parah.
3. Sistem Pencernaan
Selain kulit dan sistem pernapasan, sistem pencernaan adalah salah satu bagian tubuh anak yang mudah terinfeksi. Dengan daya tahan tubuh yang masih dalam proses penyempurnaan, Si Kecil dapat mengalami berbagai macam infeksi sistem pencernaan seperti tipes dan diare.
Beberapa penyakit sistem pencernaan tidak membahayakan nyawa anak, tapi memang gejalanya perlu ditangani dengan sigap. Contohnya diare, bila tidak ditangani dengan serius, anak dapat kekurangan cairan tubuh dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Hal ini dapat berujung pada malnutrisi bahkan kematian. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)