BABY

Amankah Menggunakan Jahe pada MPASI Bayi?



Waktunya MPASI! Saat Si Kecil sudah diperkenalkan pada makanan lain selain ASI atau biasa disebut makanan pendamping ASI (MPASI), tentu perasaan Anda bercampur aduk ya, Moms! Mungkin Anda akan merasa excited, tapi di sisi lain rasa deg-degan juga menghampiri. Namun, satu hal yang pasti, tentu Anda tidak sabar ingin memberikan berbagai jenis makanan pada Si Kecil.

Ketika Moms memberikan MPASI untuk bayi Anda, mungkin Anda sudah tahu bagaimana aturan menggunakan gula dan garam pada MPASI. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian gula dan garam pada anak usia di bawah 1 tahun sebaiknya diminimalkan atau sesedikit mungkin.

Pemberian gula dan garam ini juga diperbolehkan selama bisa membuat anak mau makan. Nah, bagaimana kalau pemberian jahe yang termasuk rempah-rempah pada MPASI Si Kecil?

Aturan pemberian jahe pada MPASI

Pada dasarnya jahe boleh dimakan oleh bayi. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat bahkan mengategorikan jahe sebagai Generally Regarded As Safe (GRAS) atau bahan makanan yang dianggap aman untuk dikonsumsi. Namun sebelumnya, penambahan jahe pada MPASI tetap perlu dipertimbangkan dan Moms sebaiknya memperkenalkan jahe secara perlahan pada Si Kecil.

Melansir laman Alodokter, sebaiknya Moms menggunakan jahe sebagai bahan MPASI Si Kecil atau sama dengan mulai memperkenalkan makanan pedas dengan menambahkan rempah-rempah pada makanan anak, saat Si Kecil sudah berusia 8-12 bulan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko terjadinya masalah pencernaan atau alergi yang mungkin dialami bayi Anda.

Manfaat jahe untuk bayi

Selain bisa memberikan cita rasa pada MPASI anak, menambahkan sedikit jahe pada makanan Si Kecil juga bisa memberikan manfaat untuk kesehatannya. Pasalnya, jahe sendiri memang diketahui punya kandungan nutrisi yang dapat memberikan efek luar biasa pada tubuh, tak terkecuali untuk bayi, Moms.

Nah, berikut ini beberapa manfaat jahe bagi bayi yang perlu Moms ketahui.

1. Mengatasi masalah pencernaan

Bayi biasanya sering mengalami masalah pada sistem pencernaannya. Untuk mengatasinya, Moms bisa menambahkan jahe pada makanan Si Kecil karena jahe diketahui mampu mengatasi masalah pencernaan bayi dengan sangat mudah, salah satunya sembelit.

2. Mengatasi perut kembung

Saat perutnya kembung, tentu bayi akan merasa tidak nyaman. Nah, penambahan jahe pada makanan Si Kecil bisa membantu mengurangi gas berlebih yang ada di perutnya.

3. Mengatasi mual dan mabuk perjalanan

Umumnya, saat melakukan perjalanan darat atau udara, Si Kecil bisa mengalami mual dan mabuk di perjalanan. Dengan menambahkan jahe pada makanannya, hal ini bisa membantu menahan makanan, sehingga mengurangi kemungkinan bayi Anda untuk muntah.

4. Meredakan batuk rejan

Batuk rejan dan batuk yang berkepanjangan bisa menyebabkan abrasi di paru-paru. Karena sistem pernapasan bayi juga masih sensitif, ia butuh sesuatu untuk dapat mendorong kerja sistem pernapasannya. Dengan memberikan jahe dalam jumlah yang sedikit pada makanan atau minuman bayi, ini bisa membantu memulihkan batuk Si Kecil.

5. Memperkuat fungsi hati

Hati bayi Anda belum bekerja dengan efisien layaknya hati orang dewasa. Namun, dengan memberikan jahe pada makanan bayi, Anda bisa membantu memperkuat liver dan melawan kondisi medis yang mungkin mengancam hatinya.

6. Meningkatkan fungsi otak

Jahe diketahui dapat meningkatkan fungsi otak bayi Anda dan mampu meningkatkan kemampuan kognitif otak. Hal ini mungkin dikarenakan sifat antiinflamasi pada jahe yang dianggap bisa memperkuat kemampuan otak sehingga juga mampu melawan penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Baca juga: 7 Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh Ibu Hamil

(M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)