Menjadi seorang ibu tidaklah mudah. Coba jujur, apa mungkin Moms sempat berpikir bahwa peran sebagai ibu adalah hal yang menakutkan atau membebani hidup Anda? Dari berusaha hamil, menjalani kehamilan selama sembilan bulan, melahirkan, hingga mengurus Si Kecil dan berusaha menjaganya agar tetap sehat dan aman, memang sungguh tak terhitung waktu dan pengorbanan Anda mengambil peran luar biasa ini.
Moms tentu tidak sendirian, karena pasti banyak ibu yang merasakan hal yang sama dengan Anda. Tetapi tak bisa dimungkiri, bahwa ada saja penilaian atau komentar negatif dari ibu-ibu lain di luar sana tentang cara pengasuhan ibu lainnya atau yang dikenal dengan istilah mom-shaming. Entah itu mengomentari tentang keputusan untuk lanjut bekerja, memilih memberikan susu formula, mengASIhi atau memperpanjang waktu menyusui.
Mengalami mom-shaming tentu merupakan hal yang tidak mengenakkan, bahkan mungkin Moms merasa harga diri Anda direndahkan oleh ibu lain. Tapi kenyataannya, tak sedikit pula ibu yang tidak menyadari bahwa sebenarnya ia telah melakukan mom-shaming pada dirinya sendiri. Bahkan mungkin kritikan yang diberikan pada diri Anda sendiri pun lebih buruk daripada kritikan dari ibu lain.
Apakah Anda telah melakukan mom-shaming pada diri Anda sendiri, Moms? Simak tanda-tandanya berikut ini.
1. Merasa Gagal Bila Si Kecil Terluka
Anak-anak adalah makhluk kecil yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Mereka belajar mengenali dunia sekitarnya dengan berlari, memanjat, melompat, dan berusaha menyentuh atau menggapai objek di sekitar mereka.
Jadi, selama Moms tidak memutuskan untuk membatasi gerak-gerik Si Kecil untuk diam di kasur atau di kamar, wajar bila Si Kecil bisa saja melukai lututnya, jatuh dari kursi, atau bahkan dengan sengaja memasukkan tangan mereka ke dalam secangkir teh panas.
Saat anak Anda mencoba mengekspolasi dunia sekitarnya hingga menyebabkan dirinya terluka karena 'menyakiti' dirinya sendiri, belajarlah untuk tidak merasa bersalah. Anda memang bisa berusaha keras untuk mengawasinya, tapi ingat, kecelakaan selalu bisa terjadi, meskipun kita sudah berhati-hati.
2. Menyalahkan Diri Sendiri saat Tidak Bisa Menjadi Supermom
Supermom itu sosok yang seperti apa sih? Apakah supermom adalah sosok ibu yang memiliki kekuatan super? Hmm, cukup sulit ya, mendeskripsikan bagaimana sosok supermom. Tapi daripada terobsesi menjadi supermom yang mungkin malah membebani pikiran Anda, Moms perlu ingat bahwa sebagai ibu, Anda tidak perlu melakukan segala sesuatu dengan sempurna.
Sebagai ibu, segala hal yang Anda lakukan untuk Si Kecil, misalnya merawat bayi Anda, sudah layak mendapat acungan jempol. Cobalah dan jangan menyalahkan diri sendiri bila Anda melakukan hal-hal kecil yang menurut Anda kurang sempurna sehingga menganggu pikiran Anda.
3. Membenci Tubuh Anda Pascamelahirkan
Tak sedikit wanita yang membenci bentuk tubuhnya pascamelahirkan dan ingin bergegas melakukan segala hal untuk mendapatkan bentuk tubuh lamanya seperti sebelum hamil dan melahirkan. Bila Anda menyalahkan diri Anda sendiri karena tak bisa mengenakan pakaian lama Anda, seharusnya Anda ingat perjuangan ketika Mom berusaha untuk menambah berat badan yang sehat untuk pertumbuhan bayi Anda selama sembilan bulan mengandung.
Tak perlu membenci dan mengejek bentuk tubuh Anda pascamelahirkan karena terlihat tidak sesuai standar orang lain. Belajarlah untuk mencintai dan menghormati tubuh Anda. Fokuslah untuk pemulihan pascamelahirkan dan berusahalah untuk tetap sehat.
4. Selalu Menyampingkan Kebutuhan Anda
Sepertinya budaya telah lama menyebarkan gagasan bahwa seorang ibu harus mengorbankan kebutuhannya untuk semua anggota keluarganya terlebih dahulu dibandingkan dengan kebutuhannya, sehingga hal ini tampaknya telah tertanam dalam alam bawah sadar Anda.
Meskipun sebagai orang tua Moms memiliki tanggung jawab memenuhi kebutuhan anak-anak Anda, tapi bukan berarti Anda harus selalu menyampingkan dan mengabaikan kebutuhan serta kesejahteraan Anda sendiri ya, Moms.
5. Menyalahkan Diri Sendiri saat Tidak Berpartisipasi dalam Urusan Sekolah Anak
Ada ibu yang bisa selalu siap sedia untuk menyiapkan kelas tari tahunan dan acara sekolah lainnya, tapi ada pula yang memiliki kesibukan lain sehingga tidak bisa berpartisipasi secara maksimal dengan urusan sekolah anaknya.
Bila Anda memang tidak bisa memberikan 100% waktu Anda hanya untuk urusan sekolah Si Kecil, Anda tak perlu terus-menerus menyalahkan diri Anda Moms. Ingat bahwa Anda mungkin pernah begadang untuk melihat Si Kecil berlatih buat penampilannya di sekolah, atau Anda mencoba membantu mereka belajar menggambar, sambil tetap mengerjakan tugas rumah tangga, kantor, dan mengurus anak.
Anda patut dipuji, Moms! Ketahuilah bahwa Anda sudah berusaha untuk selalu ada saat Si Kecil membutuhkan. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)