Sebagai orang tua, salah satu tantangan mendidik anak adalah ketika menyuruhnya belajar dan mengerjakan PR. Apalagi di masa school from home atau sekolah dari rumah seperti sekarang ini, ya. Seringkali Si Kecil lebih suka bermain dan menolak mengerjakan PR.
Menghilangnya waktu untuk bertatap muka antara murid dan guru, serta terbatasnya waktu untuk pembelajaran online, mau tak mau menuntut Si Kecil untuk menerima banyak tugas yang harus dikerjakan di rumah.
Tugas yang menumpuk pun membuat Si Kecil kelelahan dan akhirnya tak semangat mengerjakan PR. Tapi tenang Moms, hal ini bisa kita siasati, kok. Karena itu, diperlukan bantuan serta keterampilan Moms untuk membuat kegiatan mengerjakan PR Si Kecil lebih tertata rapi, dan juga membuatnya tetap semangat tanpa harus memarahinya. Ini tipsnya, Moms!
1. Sediakan Tempat Belajar yang Kondusif
Saat mengerjakan PR, anak tentunya perlu suasana yang tenang dan nyaman. Jadi, sediakan ruangan dengan penerangan yang cukup, tidak berisik, dan jauhkan dari gangguan suara televisi serta ponsel dan gadget lainnya agar konsentrasi Si Kecil tidak mudah terpecah. Moms juga bisa berdiskusi dengan Si Kecil mengenai tempat seperti apa yang ia anggap nyaman untuk belajar. Pastikan juga bahwa kebutuhan belajarnya, seperti alat tulis, sudah lengkap. Camilan ringan juga kadang dibutuhkan lho, untuk menambah semangat Si Kecil.
2. Tetapkan Waktu Tertentu
Belajar dari rumah bukan berarti bisa berleha-leha, ya. Selain suasana nyaman, Moms dan Si Kecil harus membuat rencana jadwal mengerjakan PR. Karena anak-anak (terutama TK maupun SD tingkat-tingkat awal) biasanya memiliki rentang konsentrasi yang tidak panjang, mereka bisa dengan mudah merasa bosan dan teralihkan oleh kegiatan lain saat mengerjakan PR. Untuk menyiasatinya, Moms bisa mengatur timer selama 15 menit, dan saat timer berbunyi, beri Si Kecil waktu istirahat sebelum kembali menyelesaikan tugasnya.
Semakin larut anak mengerjakan tugas, semakin sulit juga ia untuk berkonsentrasi. Pilih waktu terbaik setelah anak melakukan aktivitas rutin, misalnya sore hari setelah mandi sore, dan selesaikan tugas sebelum waktu makan malam. Untuk tugas yang dianggap sulit, coba pecah tugas tersebut menjadi beberapa waktu pengerjaan. Pastikan Moms dan Si Kecil sepakat pada waktu yang telah ditentukan, ya.
3. Gunakan Properti Menarik
Rutinitas mengerjakan PR bisa saja membosankan untuk Si Kecil. Agar ia lebih semangat, lengkapi ruangan belajar dengan meja dan kursi warna-warni, buku bersampul karakter kartun favorit, ataupun aneka stationary pilihan Si Kecil. Moms juga bisa melibatkan Si Kecil untuk mendekor ruangan belajarnya, ya.
4. Matikan Koneksi Internet
Jika kebetulan rumah Moms menggunakan WiFi, anak bisa keasyikan browsing hingga akhirnya lupa mengerjakan PR. Karena itu, mematikannya sejenak saat waktu mengerjakan PR sudah dimulai adalah pilihan paling bijak untuk mendisiplinkan Si Kecil.
5. Belajar dan Bekerja Bersama
Sibuk nonton drama Korea atau mungkin bergosip saat anak sedang berkonsentrasi mengerjakan PR? Duh, lebih baik rem dahulu keinginan Anda ya, Moms. Alangkah baiknya jika aktivitas orang tua yang sedang bekerja dari rumah juga digabungkan dengan belajar bersama Si Kecil.
Dengan begitu, anak akan merasa lebih adil dan terpacu untuk mengerjakan PR-nya ketika Moms atau Dads juga ikut bekerja bersama. Jika memang Moms tidak sedang ada pekerjaan yang harus dilakukan, Moms bisa lho, membaca buku di dekat Si Kecil. Dengan begitu, Si Kecil akan mengerti bahwa kemampuan yang saat ini mereka pelajari akan berguna saat dewasa.
6. Penyemangat Setia
Bukan tak mungkin Si Kecil kehilangan mood saat harus mengerjakan semua tugas sekolah di rumah. Karena itu, adalah tugas Moms dan Dads untuk selalu menyemangati dan mendampingi Si Kecil saat belajar di rumah. Moms dan Dads bisa memulainya dengan menanyakan kabar mereka hari itu, bagaimana proses belajar Si Kecil, hingga kesulitan yang mereka alami.
Bantu juga Si Kecil untuk memahami tugas yang diberikan, tapi alih-alih memberi tahu langsung jawabannya, Moms bisa memberikan cara bagaimana menyelesaikan tugasnya. Dampingi anak tanpa harus menjadi 'satpam' dan terus-menerus mendiktenya.
Biarkan Si Kecil mengerjakan PR dengan caranya sendiri, namun tetap terkontrol. Hindari juga untuk langsung memarahinya jika Si Kecil memperlihatkan raut muka tak senang atau menolak mengerjakan PR. Tetaplah memberi ia semangat dan jangan putus asa untuk terus memberikan motivasi ya, Moms.
7. Cek Ulang
Si Kecil sudah menyelesaikan tugasnya? Jangan buru-buru mengumpulkannya ya, Moms. Minta Si Kecil untuk sekali lagi memeriksa kembali PR yang sudah ia kerjakan, agar ia terbiasa untuk mengerjakan segala sesuatunya dengan teliti. Jika Moms menemukan ada kesalahan dalam PR-nya, Moms bisa meminta Si Kecil memperbaikinya, dan jika ia kebingungan, Moms tentu bisa mencontohkan dan membimbingnya untuk menemukan jawaban yang benar.
8. Apresiasi = Penting!
Anak kecil cenderung 'haus' dengan pujian, Moms. Asalkan tak berlebihan, memuji Si Kecil setelah selesai mengerjakan PR-nya dengan baik juga tak ada salahnya, lho. Justru, pujian yang tepat akan membuat anak merasa dihargai dan mereka akan lebih semangat lagi mengerjakan tugas.
Memberi Si Kecil semacam hadiah sederhana juga akan membuatnya senang dan bersemangat, karena ini merupakan bentuk penghargaan atas usaha dan perjuangannya untuk menyelesaikan PR secara mandiri sesuai waktu yang telah disepakati.
9. Membuat Kontrak
Kontrak yang dimaksud di sini adalah peraturan mengenai apa yang disetujui oleh anak dan Anda mengenai peran serta tanggung jawab mereka selama mengerjakan tugas di rumah. Tak hanya itu, kontrak juga bisa berisi imbalan dan hukuman jika mereka menepati atau melanggar kewajiban mereka tersebut.
Misalnya, jika Si Kecil berhasil menyelesaikan PR dengan baik, ia akan mendapatkan poin, dan sebaliknya, jika ia tidak berhasil menyelesaikannya, poinnya akan dikurangi. Poin-poin ini akan dikumpulkan dan nantinya bisa ditukarkan dengan hadiah.
Cara ini cukup efektif lho, untuk menambah semangat Si Kecil mengerjakan PR. Tak hanya hal-hal yang menyenangkan seperti mengumpulkan poin hadiah, Moms juga tetap harus mengajarkan Si Kecil tanggung jawab ya, misalnya dengan memberi 'hukuman' jika Si Kecil melanggar peraturan, misalnya main handphone saat mengerjakan PR. Dengan begitu, Si Kecil juga akan belajar menaati peraturan dan menjalani konsekuensi jika ia melanggarnya. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)