BUMP TO BIRTH

Moms, Ini Risiko Jika Ukuran Janin Terlalu Besar



Banyak Moms yang merasa galau karena berat badannya melonjak drastis saat hamil. Namun sesungguhnya, kelebihan berat badan pada masa kehamilan tidak hanya dialami oleh sang ibu. Janin yang tengah berada dalam perut Moms juga bisa mengalami hal serupa!

Istilah large for gestational age (LGA) ditujukan bagi janin yang memiliki ukuran di atas rata-rata berdasarkan usia kehamilan dan jenis kelamin. Nah, salah satu cara yang dilakukan dokter untuk mengetahui ukuran janin selama kehamilan, adalah dengan mengukur tinggi rahim. Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur jarak antara tulang kemaluan dengan bagian atas rahim. Biasanya, pengukuran ini dimulai saat usia kehamilan memasuki usia 20 minggu.

Pada usia kehamilan 20 minggu, tinggi rahim yang normal adalah sekitar 17-23 cm. Jika tinggi rahim 3 cm lebih tinggi daripada ukuran normal, maka ada potensi Moms mengandung janin dengan ukuran yang terlalu besar.

Penyebab Janin Terlalu Besar

Janin tumbuh terlalu besar tidak selalu disebabkan karena ibu terlalu banyak makan. Ada beberapa kondisi yang bisa memicu terjadi kondisi tersebut, antara lain:

1. Ibu Menderita Diabetes

Diabetes gestasional atau diabetes saat hamil merupakan salah satu penyebab utama janin berukuran besar. Kadar gula darah yang tinggi pada tubuh ibu hamil akan membuat asupan gula ke janin melalui plasenta juga tinggi. Hal inilah yang menyebabkan janin mengalami pertumbuhan ukuran dengan sangat cepat.

2. Faktor Genetik

Sebagian dari kasus janin besar disebabkan oleh faktor genetik. Jadi, wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan bayi besar atau pernah melahirkan bayi besar, akan berisiko mengalami janin besar pada kehamilan berikutnya.

3. Hamil Anak Laki-laki

Janin yang berjenis kelamin laki-laki lebih berpeluang untuk memiliki ukuran yang besar ketimbang janin perempuan.

4. Ibu Hamil yang Mengalami Obesitas

Wanita yang memiliki indeks massa tubuh di atas 25 sebelum kehamilan juga rentan untuk melahirkan janin dengan ukuran besar.

Risiko Saat Janin Terlalu Besar

Saat ini banyak yang beranggapan bayi dengan tubuh besar adalah bayi yang sehat. Padahal tidak selamanya seperti itu. Bahkan jika bayi yang masih berada di dalam kandungan berukuran terlalu besar, maka kondisi ini berisiko memicu masalah sebagai berikut:

• Proses melahirkan normal yang memakan waktu lama.

• Perineum robek.

• Bayi harus dilahirkan melalui operasi caesar.

• Bayi lahir dengan kadar gula darah rendah.

• Bayi menderita penyakit kuning.

• Bayi mengalami cedera lahir.

• Bayi lahir dengan kesulitan bernapas.

• Bayi lahir dengan cacat bawaan, apabila ibunya menderita diabetes.

• Sebagian ibu yang hamil dengan janin yang terlalu besar juga akan mengalami stretch mark.

Guna mencegah masalah pada proses persalinan, Moms sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan. Jika diketahui adanya potensi janin berukuran terlalu besar, maka dokter bisa mengambil tindakan antisipasi agar proses kelahiran bisa berjalan dengan lancar dan bayi bisa terlahir dengan selamat. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)