FAMILY & LIFESTYLE

Tubuh Pendek Akibat Kurang Gizi



Jangan abaikan 1.000 hari pertama anak, karena masa depan anak ditentukan dari asupan gizi Sang Ibu dan apa yang ibu berikan kepada anaknya. Bahkan jauh sebelum masa kehamilan terjadi, seorang wanita perlu memperhatikan asupan gizinya.

“Bila anak kekurangan asupan gizi, hal umum yang terjadi adalah masalah stunting atau balita bertubuh pendek. Padahal kasus balita yang bertubuh pendek ini dapat berlanjut sampai mereka dewasa kelak, yang akan membuat mereka tumbuh buruk,“ ujar Ketua Seksi Publikasi DPP PERSAGI, Moesijanti Soekatri, MCN, Ph.D.

Moesijanti pun menyebutkan bahwa stunting dapat memengaruhi anak memiliki berat badan rendah atau berat badan berlebih (obesitas), sehingga cenderung memiliki kecerdasan lebih rendah, menurunnya kesehatan, serta kurang produktif saat mereka dewasa. “Orang berpikir bahwa tinggi badan itu genetis. Padahal, genetika hanya faktor penyumbang sebagian kecil saja jika dibandingkan dengan lingkungan. Jadi, pencegahan stunting harus menjadi prioritas.“ ungkap Moesijanti.

Strategi intervensi yang bisa dilakukan oleh seorang ibu adalah dengan memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan anak dari masa pra-konsepsi hingga anak berusia 2 tahun. Bila tidak dilakukan, ibu akan mencetak generasi muda yang pendek dan akan berlanjut hingga Sang Anak dewasa. “Terutama pada anak perempuan, bila ia pendek, ia akan mempunyai panggul yang pendek juga, sehingga saat nanti ia hamil, bayi di dalam kandungannya akan sulit berkembang dan berisiko mengalami hal yang sama. Dan jika anak tumbuh lebih besar dibandingkan dengan panggul ibunya, bayi bisa mengalami kekurangan oksigen, yang meningkatkan risiko kematian,“ tutupnya dalam acara yang diadakan Frisian Flag beberapa waktu lalu di Jakarta. (Sagar/DMO/Dok. M&B)