Memar di tubuh bisa terjadi jika kita mengalami benturan atau cedera. Namun, bagaimana jika tiba-tiba Anda mengalami memar di tubuh, apakah hal ini menandakan sesuatu yang berbahaya? Memar sendiri muncul ketika pembuluh darah mengalami rusak ringan sehingga darah menggumpal dan terperangkap di bawah kulit. Namun, tidak semua memar bisa dijelaskan dengan sederhana.
Memang memar yang tiba-tiba muncul tak selalu harus direspons dengan konsultasi kepada dokter, tapi bersikap waspada tentunya bisa membantu mendeteksi adanya masalah. Beberapa kondisi kesehatan berikut merupakan sejumlah hal yang bisa menyebabkan memar pada tubuh. Simak penjelasannya berikut ini, Moms!
Baca juga: Muncul Memar Biru di Tubuh, Benarkah Karena Dijilat Setan?
1. Hemofilia
Hemofilia adalah kondisi genetik yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku akibat absennya faktor pembekuan darah. Oleh karena itu, orang dengan hemofilia akan sering mengalami perdarahan dan memar. Hal ini karena darah tidak mampu membeku dengan normal. Beberapa gejala lain yang bisa dialami adalah sakit dan bengkak pada sendi serta sering dan mudah berdarah.
2. Penyakit von Willebrand
Penyakit von Willebrand adalah gangguan genetik yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku. Ketika darah tak membeku seperti yang seharusnya, maka perdarahan bisa terjadi dengan parah atau lebih panjang daripada biasanya.
Perdarahan yang terjadi di bawah kulit akan menyebabkan memar. Gejala lain yang terjadi antara lain perdarahan hebat setelah cedera ringan, mimisan lebih dari 10 menit, urine atau tinja berdarah, menstruasi yang sangat hebat dan panjang, serta gumpalan darah besar yang keluar saat menstruasi.
3. Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin atau mineral bisa memengaruhi fungsi darah. Sebagai contoh, kekurangan vitamin C dapat membuat sistem imun dan proses penyembuhan luka tak bisa dilakukan dengan optimal. Akibatnya, Moms bisa mengalami memar dengan mudah.
Contoh lainnya, kekurangan zat besi dapat memengaruhi kesehatan sel darah. Bila sel darah tak sehat, maka tubuh tak mampu mendapatkan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan dan sebagai salah satu dampaknya kulit jadi mudah memar.
Memar akibat kurang nutrisi biasanya diiringi dengan gejala lain, seperti kelelahan, lemas, gusi berdarah atau bengkak, sakit kepala, napas pendek, lidah yang bengkak atau nyeri, kesemutan pada kaki, tangan yang dingin, dan tinja berdarah.
4. Diabetes
Walau diabetes sendiri tak menyebabkan memar secara langsung, penyakit ini bisa memperlambat penyembuhan dan memungkinkan memar terjadi lebih lama daripada biasanya. Beberapa gejala lain yang bisa Moms rasakan adalah rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil, rasa lapar yang meningkat, berat badan yang turun drastis, pandangan kabur, dan rasa kesemutan atau mati rasa pada tangan maupun kaki.
5. Medikasi
Beberapa medikasi tertentu bisa menyebabkan memar. Obat-obatan seperti anticoagulant (penipis darah), aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat menyebabkan darah menggumpal dan memar. Bila memar disebabkan oleh medikasi tertentu, maka beberapa gejala lain yang bisa muncul antara lain kentut, kembung, sakit perut, heartburn, mual, muntah, diare, dan konstipasi.
6. Non-hodgkin's lymphoma
Non-hodgkin's lymphoma (NHL) adalah penyakit kanker yang bermula dari sel limfosit, yakni sel yang termasuk bagian dari sistem imun. Gejala paling umum penyakit ini adalah bengkak yang tak terasa sakit pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan tubuh bagian paha.
Bila kanker menyebar hingga sumsum tulang belakang, maka jumlah sel darah tubuh bisa berkurang. Hal ini akan memengaruhi kemampuan darah untuk membeku sehingga berujung pada mudahnya perdarahan dan memar.
7. Olahraga
Olahraga yang terlalu intens tak hanya bisa menyebabkan otot jadi nyeri, tapi juga bisa memunculkan memar di area sekitar otot yang mengalami nyeri. Peregangan otot yang terlalu keras dapat melukai jaringan otot sehingga bisa menyebabkan pembuluh darah jadi pecah dan memar. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)