Dua garis biru! Hal ini menandakan Anda tengah hamil. Ya, saat ini Anda tidak perlu pergi ke dokter untuk mengetahui Anda hamil atau tidak. Anda hanya membutuhkan test pack atau alat tes kehamilan yang dijual bebas di apotek atau toko obat.
Namun sesungguhnya, bagaimana sih cara kerja test pack? Dan kapan waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan? Yuk, baca artikel berikut ini untuk mengetahuinya, Moms!
Cara Kerja Test Pack
Test pack merupakan alat uji kehamilan yang berbentuk stik. Alat ini dirancang untuk mengetahui apakah urine yang dijadikan sampel mengandung hormon hCG. Perlu diketahui, hCG merupakan hormon yang diproduksi setelah sel telur yang dibuahi menempel pada dinding rahim.
Ketika seorang wanita hamil, maka produksi hCG-nya akan melonjak tajam, yaitu sekitar 2 kali lipat setiap 2 atau 3 hari. Hal ini umumnya terjadi sekitar 6 hari setelah terjadinya pembuahan. Pada periode ini, wanita yang mulai hamil juga dapat mengalami flek berwarna cokelat dari vagina.
Jenis Test Pack
Pada dasarnya, terdapat dua jenis test pack guna mendeteksi kehamilan. Pertama adalah test pack yang menggunakan sampel berupa urine, dan satunya lagi menggunakan sampel darah.
1. Sampel Urine
Alat uji kehamilan yang menggunakan sampel urine dijual bebas. Anda bisa membelinya di apotek dan melakukan tes secara mandiri di rumah. Alat tes ini cukup akurat jika dilakukan dengan cara yang benar.
Secara teknis, ada beberapa jenis alat uji kehamilan yang menggunakan sampel urine. Ada test pack dengan cara celup, tetes, maupun yang diletakkan pada aliran urine ketika Anda buang air kecil. Proses kerja alat tes menggunakan sampe urine biasanya sangat singkat, hanya beberapa detik atau menit.
2. Sampel Darah
Tes kehamilan dengan menggunakan sampel darah hanya bisa dilakukan oleh dokter. Meski tes ini dinilai lebih akurat, dibutuhkan waktu lebih lama untuk mengetahui hasilnya dan tentu saja biayanya juga lebih mahal. Tes darah dapat memprediksi kadar hCG pada usia kehamilan lebih awal dibandingkan test pack menggunakan urine.
Tes kehamilan yang memakai sampel darah terdiri dari dua macam, yaitu tes darah hCG kualitatif dan tes darah hCG kuantitatif. Pada tes darah hCG kualitatif, akan diketahui apakah tubuh memproduksi hCG atau tidak. Jika terdeteksi, maka hal ini menandakan Anda sedang hamil.
Sedangkan tes darah hCG kuantitatif mengukur seberapa banyak level hCG dalam darah seseorang. Tes darah kuantitatif ini dinilai lebih akurat dibandingkan dengan tes darah hCG kualitatif maupun tes darah hCG dengan menggunakan sampel urine.
Kapan Waktunya Melakukan Tes Kehamilan?
Pada prinsipnya tes kehamilan bisa dilakukan sesegera mungkin, bahkan pada hari pertama Anda mengalami keterlambatan menstruasi. Akan tetapi untuk hasil yang lebih baik, Anda bisa menggunakan test pack setelah seminggu terlambat haid.
Mengapa seminggu? Karena tubuh membutuhkan waktu untuk menghasilkan hCG dalam jumlah cukup. Apabila kadar hCG cukup tinggi, maka test pack dapat mendeteksinya dengan mudah untuk memberikan hasil yang positif.
Sementara itu, waktu pengecekan sesungguhnya bisa dilakukan kapan saja. Akan tetapi, beberapa jenis test pack menganjurkan penggunanya untuk melakukan uji kehamilan tersebut di pagi hari. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat menggunakan test pack:
⢠Ada beberapa metode penggunaan test pack. Jadi pastikan Anda membaca cara penggunaan yang tercantum pada kemasan atau kotak test pack sehingga Anda tidak salah menggunakannya.
⢠Cek waktu kedaluwarsa test pack.
⢠Anda perlu menunggu beberapa saat sebelum test pack menunjukkan dua garis biru atau tanda positif.
⢠Terkadang tes kehamilan bisa memberikan hasil positif, tapi sebenarnya Anda tidak hamil atau disebut positif palsu. Penyebabnya bisa karena Anda telah mengalami keguguran beberapa saat setelah sel telur menempel pada dinding rahim, melalui proses pengobatan hormon, kehamilan ektopik, dan kelainan pada indung telur. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)