Moms, agar tumbuh kembang Si Kecil berjalan dengan baik, Anda perlu memperhatikan kebutuhan nutrisinya. Salah satu yang paling penting untuk diperhatikan adalah kebutuhan zat besi pada bayi.
Si Kecil membutuhkan asupan zat besi yang cukup sejak ia masih bayi. Zat besi dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.
Apabila asupan zat besi tidak terpenuhi, maka pembentukan hemoglobin pun bakal terhambat. Alhasil sel darah merah tidak bisa terbentuk secara sempurna. Jumlah sel darah merah yang tidak mencukupi bisa menyebabkan bayi mengalami anemia karena kekurangan zat besi dan kondisi ini bisa memengaruhi tumbuh kembangnya.
Ketika Si Kecil masih berusia kurang dari 6 bulan, maka kebutuhan zat besinya bisa dipenuhi oleh ASI. Namun, saat bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, ASI hanya mampu memenuhi kurang dari 10 persen kebutuhan zat besinya. Nah, sisa kekurangan zat besinya perlu dipenuhi dari makanan pendamping ASI Si Kecil.
Baca juga: Makanan Kaya Zat Besi yang Baik untuk Pertumbuhan Anak
Terkadang memang tidak mudah untuk mengetahui apakah asupan zat besi Si Kecil sudah tercukupi atau belum. Akan tetapi, biasanya bayi yang mengalami defisiensi atau kekurangan zat besi akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
1. Kulit pucat
Saat bayi kekurangan zat besi, maka ia berisiko mengalami anemia. Pada kebanyakan pasien anemia, kulitnya terlihat pucat. Hal ini disebabkan jumlah kandungan hemoglobin pada darah anak tidak cukup.
2. Mudah lelah
Jika Si Kecil terlalu sering tidur, berdiam diri, dan tidak merespons ketika diajak bermain, Anda perlu waspada ia mengalami kekurangan zat besi. Bayi yang kekurangan zat besi biasanya terlihat lelah, lemah, dan lesu. Kondisi ini terjadi karena oksigen di dalam darah tidak tersebar secara merata ke seluruh tubuhnya.
3. Tangan dan kaki dingin
Saat kaki dan tangan bayi terasa dingin, tidak hangat seperti pada umumnya, hal itu bisa menjadi pertanda Si Kecil kekurangan zat besi. Dinginnya tangan dan kaki ini disebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuhnya tidak terpenuhi. Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa membuat penyebaran oksigen ke seluruh tubuh tidak optimal dan tidak merata.
4. Tumbuh kembangnya terhambat
Saat bayi mengalami kekurangan zat besi, perkembangan dan pertumbuhannya akan terhambat. Pasalnya, zat besi yang kurang akan memengaruhi jumlah darah di dalam tubuh bayi. Darah inilah yang nantinya membawa banyak nutrisi ke seluruh tubuh. Jika kurang darah, organ tubuh bayi menjadi tidak bisa bekerja secara maksimal. Alhasil perkembangan bayi pun jadi terhambat.
5. Pernapasan kurang lancar
Saat zat besi pada bayi tidak tercukupi, maka pasokan darah dan oksigen di dalam tubuhnya akan berkurang. Pada akhirnya, bayi Anda rentan mengalami sesak napas karena kadar oksigen dan darah yang diedarkan paru-paru ke sistem pernapasan tubuhnya kurang. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)