TODDLER

Fase Threenager pada anak 3 Tahun dan Cara Menghadapinya



Moms, punya anak balita berusia 3 tahun? Anak di usia ini memang sedang lucu-lucunya dan sangat menggemaskan. Namun, Anda sebagai orang tua juga mungkin akan mengalami kerepotan menghadapi anak di usia ini.

Ya, di usia 3 tahun, Si Kecil sudah lancar berbicara dan mengungkapkan pendapat. Kemandiriannya pun meningkat dengan pesat. Jadi, jangan heran bila kadang tingkah lakunya bisa membuat Anda kesal layaknya anak remaja belasan tahun.

Saat Balita Memasuki Fase Threenager

Karena tingkah lakunya tersebut, balita di usia ini sering dijuluki dengan istilah threenager, balita usia 3 tahun yang berperilaku seperti anak remaja, misalnya keras kepala, merasa paling bisa, cepat berubah pikiran, atau jika menginginkan sesuatu mesti dipenuhi saat itu juga. Merasa kerepotan menghadapi balita threenager dengan karakter seperti itu, Moms? Pastinya, ya.

Menurut para psikolog dan pakar perkembangan anak, di usia 3 tahun, balita merasa ingin memperlihatkan pada orang-orang di sekitarnya bahwa ia sudah mandiri dan bisa melakukan banyak hal sendiri tanpa bantuan orang lain, atau dalam bahasa yang lebih sederhana, ia ingin menunjukkan bahwa ia sudah bukan anak kecil lagi. Namun masalahnya, yang mereka inginkan atau lakukan sering tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Berikut ini beberapa contoh balita yang memasuki fase threenager, Moms.

• Ingin melakukan segalanya sendiri, misalnya ingin pergi ke rumah temannya namun tidak mau diantar karena ia bisa pergi sendiri.

• Sering mengatakan,"Enggak mau!" atau langsung berlagak capek maupun pura-pura sakit perut saat diminta melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, seperti tidur siang, membereskan mainan, mandi, atau membantu Anda.

• Gampang berubah pikiran. Saat sarapan minta dibuatkan telur ceplok. Setelah disajikan, ia berubah pikiran minta dibuatkan telur dadar.

• Saat Anda kelelahan, Si Kecil minta digendong dan tidak mau jalan. Tapi saat Anda sedang buru-buru, Si Kecil tidak mau digendong dan lebih memilih untuk jalan sendiri.

• Si Kecil mulai memiliki opini sendiri tentang gaya berpakaian dan gaya rambut, misalnya mengenakan kaus main favoritnya saat hendak diajak pergi ke suatu acara, atau tidak suka rambutnya diikat dan lebih memilih dibiarkan saja karena menurutnya itu bagus.

• Tidak suka tidur siang, karena tidur siang menurut mereka hanya untuk anak kecil dan bayi. Malam hari pun ia sudah diminta tidur meskipun sudah waktunya tidur. Tapi saat dibangunkan di pagi hari, ia akan malas-malasan dengan alasan masih mengantuk atau capek.

• Sering bertanya "Kenapa?" setiap kali Anda memintanya melakukan sesuatu, atau sebaliknya, melarangnya.

Cara Tepat Menghadapi Threenager

Menyebalkan memang terkadang melihat tingkah balita yang seperti itu ya, Moms. Tapi Anda juga tidak boleh langsung emosi dan mengomeli Si Kecil. Ini cara yang tepat untuk menghadapinya:

1. Sikapi dengan tenang dan santai. Memang hal tersebut tidak semudah kenyataannya, tapi kadang anak memang akan menguji kesabaran Anda, Moms.

2. Kompak dengan pasangan dalam membuat peraturan, sehingga anak akan patuh karena melihat kedua orang tuanya juga menaati peraturan yang diberlakukan.

3. Beri ruang untuk anak bebas menentukan pilihan. Anda cukup terangkan dengan bahasa yang sederhana jika Anda tidak menyukai pilihannya dan mengusulkan solusi lain yang mungkin diterima Si Kecil.

4. Luangkan lebih banyak waktu untuk bermain bersama anak, sehingga Anda jadi lebih paham apa sebenarnya yang diinginkan Si Kecil.

5. Pastikan semua kebutuhan dasarnya terpenuhi, seperti ia sudah cukup makan dan cukup istirahat. Hal ini bisa mencegah Si Kecil rewel dan bertingkah laku yang tidak diharapkan orang tua. (M&B/SW/Dok. Freepik)