BABY

Hal Penting yang Harus Diketahui saat Merawat Bayi Albino



Kehadiran Si Kecil tentu menjadi salah satu sumber kebahagiaan tersendiri ya, Moms. Moms dan Dads pasti mengusahakan segala hal yang baik untuk perkembagannya, terkhusus jika Si Kecil memiliki kondisi tertentu, termasuk kondisi albino.

Albino atau yang dalam bahasa medis disebut sebagai albinisme adalah sebuah kondisi kelainan genetik di mana pigmen warna tubuh (melanin) sangat sedikit bahkan tidak ada. Hasilnya, kulit, selaput pelangi mata (iris), dan rambut Si Kecil yang memiliki kondisi albino akan berwarna pucat atau putih, apa pun ras dan etnisnya. Sejauh ini, kelainan tersebut tidak bisa disembuhkan.

Jika Moms atau suami memiliki riwayat albinisme, maka mungkin saja jika Anda berdua memiliki anak albino. Banyak orang tua yang merasa kaget dan sedih mengetahui fakta saat anak mereka lahir dengan kelainan genetik ini. Dan akhirnya sebagian besar dari mereka tak siap atau tidak tahu bagaimana cara membesarkan anak dengan gangguan albinisme.

Kondisi albino sendiri bisa memengaruhi perkembangan saraf optik Si Kecil, sehingga dapat mengganggu penglihatannya. Mata Si Kecil dapat mengalami penurunan fungsi, bergerak tidak terkendali, sangat sensitif terhadap cahaya, juling, rabun dekat, silinder, rabun jauh, bahkan kebutaan. Tidak hanya itu, Si Kecil juga sangat rentan untuk mengalami penebalan kulit (pachyderma) dan kanker kulit.

Walaupun begitu, kelainan ini bukan penyakit kronis. Artinya, anak dengan albinisme akan memiliki tubuh yang stabil, dan masalah genetik ini tak akan membuat tubuhnya lebih sakit di kemudian hari, tentunya apabila semua ini didukung dengan asupan gizi dan perawatan yang cermat. Berikut ini adalah beberapa hal yang penting diingat saat merawat bayi dengan kondisi albino.

1. Menggunakan Tabir Surya

Akibat kadar melanin yang rendah, perlindungan kulitnya terhadap sinar UV juga tidak sekuat anak lainnya. Untuk itu, selalu gunakan tabir surya jika hendak mengajak Si Kecil bepergian ke luar rumah untuk menjaganya dari paparan sinar UV A dan UV B. Pilih tabir surya dengan SPF 30 atau lebih untuk perlindungan yang maksimal. Moms juga bisa optimalkan perlindungan kulit Si Kecil dengan mengenakannya pakaian berwarna terang, lengan panjang, topi, atau kaus kaki.

2. Hindari Paparan Sinar Matahari yang Terlalu Lama

Paparan sinar matahari yang terlalu lama dapat berbahaya bagi Si Kecil. Baik kulit atau pun mata Si Kecil sangatlah sensitif terhadap paparan sinar matahari, membuatnya rentan rusak atau mengalami gangguan kesehatan. Oleh karena itu, membatasi durasi kegiatan di bawah sinar matahari bisa membantu menjaga Si Kecil. Moms juga bisa memilih waktu di mana sinar matahari tidak terlalu terik untuk Si Kecil berkegiatan di luar ruangan, seperti pagi atau sore hari.

3. Gunakan Alat Bantu

Moms bisa gunakan berbagai alat untuk membantu Si Kecil beraktivitas. Jika Si Kecil memiliki gangguan penglihatan, Moms bisa berikan kacamata khusus atau kaca pembesar ketika ia sudah mulai besar. Selain itu, Moms juga berikan Si Kecil kacamata penghalang sinar UV dengan lensa yang gelap atau photochromic lenses (lensa yang menggelap ketika terkena cahaya terang) untuk menjaga matanya dari paparan sinar matahari.

4. Konsultasi secara Rutin

Moms bisa lakukan pemeriksaan medis rutin untuk mengawasi kulit dari perkembangan yang abnormal atau untuk menemukan perawatan mata yang tepat untuk Si Kecil. Pemeriksaan rutin setiap tahun dapat membantu menjaga kondisi Si Kecil tidak semakin buruk. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. The Sun)