FAMILY & LIFESTYLE

Benarkah Ayam Broiler Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Faktanya



Enak, mudah didapat, dan tinggi nutrisi. Mungkin itulah tiga alasan utama Moms sering menyajikan daging ayam broiler untuk keluarga. Daging ayam juga mudah dikreasikan menjadi berbagai sajian lezat ya, Moms, mengolahnya pun gampang.

Namun, ada isu beredar yang cukup meresahkan: Ayam broiler diberi hormon pertumbuhan yang bisa membahayakan kesehatan. Ini fakta atau cuma hoaks? Untuk menjawabnya, M&B telah bertanya dengan Dr. drh. Denny Lukman, Msi, Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner dari Institut Pertanian Bogor. Simak penjelasan drh. Denny yuk, Moms!

Ayam Broiler Disuntik Hormon?


Mungkin isu suntikan hormon ini adalah salah satu isu yang paling meresahkan dan membuat Moms ragu untuk mengonsumsi ayam broiler. Setelah dikonfirmasi ke drh. Denny, ternyata isu ini hanya hoaks lho, Moms! "Ayam broiler tidak pernah diberi hormon, ayam broiler cepat tumbuh karena pola budidaya yang baik dan pemberian pakan yang diatur," ujar drh. Denny dalam webinar JAPFA Pentingnya Mengetahui Fakta & Hoaks pada Daging Ayam & Olahannya (04/11/20).

Indonesia pun telah melarang penggunaan hormon bagi hewan konsumsi, termasuk pada ayam broiler. Ini telah dengan tegas disebutkan dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Maka, Moms tidak perlu khawatir lagi dengan isu suntikan hormon ini, ya, karena faktanya di lapangan sudah tidak ada lagi praktik seperti itu.

Tips Belanja Daging Ayam


Walau ayam broiler yang disuntik hormon ternyata hanya hoaks, namun Moms tetap harus ekstra teliti dalam membeli daging ayam. Berikut tips drh. Denny dalam belanja daging ayam:

• Belilah daging ayam di kios atau toko yang resmi dan penjual langganan.

• Pilih daging yang berwarna cerah (segar, warna putih kekuningan cerah dan mengilat, tidak berwarna gelap kehitaman).

• Pilih daging yang bila disentuh terasa lembap dan tidak lengket.

• Pilih yang memiliki bau khas daging segar, tidak bau.

• Pilih daging yang tidak ada pendarahan dan bekas luka.

• Pilih yang memiliki serat daging agak halus.

• Jika dikemas, pilihlah kemasan yang utuh, bersih, dan berlabel.

• Belilah daging yang disimpan pada lemari pendingin atau freezer.

• Belilah daging di akhir waktu berbelanja, agar bisa segera dibayar dan dibawa ke rumah.

• Masukkan daging dalam thermobag atau insulated-bag yang telah diisi es batu dalam plastik.

• Sampai di rumah, daging segera dimasak atau jika ingin dimasak dalam 2 hari simpan daging di dalam wadah tertutup yang bersih dan simpan dalam kulkas.

Cara Penanganan Daging Ayam


Setelah membeli daging ayam, segera tangani dengan tepat seperti cara di bawah ini ya, Moms.

• Cuci tangan sebelum mengolah daging.

• Bersihkan daging yang baru dipotong dengan air bersih.

• Tiriskan daging untuk mengurangi kadar air.

• Bungkus dengan plastik untuk menghindari kontak langsung dengan udara.

• Masukkan ke dalam lemari es (0-5 derajat Celsius) untuk waktu simpan 2-3 hari, dan dalam freezer untuk waktu 6 bulan.

• Jangan menyimpan daging dalam suhu ruangan lebih dari 4 jam.

• Pisahkan daging yang mentah dan yang telah dimasak.

• Pisahkan daging dengan jeroan.

(Tiffany/SW/Dok. Freepik)