TODDLER

Kapan Anak Sudah Boleh Memakai Deodoran?



Sebagai orang tua, wangi bayi mungkin menjadi salah satu aroma favorit Anda. Tak heran bila Moms senang sekali menciumi Si Kecil atau mendekap tubuhnya hanya karena ingin mencium bau khas tubuhnya. Namun sayangnya, anak Anda tidak akan selamanya menjadi bayi kecil dengan wangi khasnya tersebut. Seiring berjalannya waktu ia akan bertumbuh besar dan memiliki aroma tubuh yang berbeda.

Saat Si Kecil mulai besar, mungkin Anda akan menyadari bahwa aroma tubuhnya juga berubah. Bisa dibilang Anda akan mencium bau badan Si Kecil yang tentunya kurang sedap. Saat itulah mungkin Moms akan berpikir untuk memberikannya deodoran. Tetapi di sisi lain mungkin Anda juga berpikir apakah terlalu dini untuk memberikan Si Kecil deodoran.

Pemakaian Deodoran pada Anak-anak

Sebenarnya, tidak ada usia spesifik kapan anak diperbolehkan memakai deodoran. Intinya saat Anda menyadari bahwa anak Anda mulai mengeluarkan bau badan yang tak sedap, Moms bisa mulai memberikan deodoran pada Si Kecil.

Perubahan aroma tubuh yang tak sedap pada Si Kecil ini biasanya dikaitkan dengan masa pubertas yang pasti dilewati setiap anak. Perlu diingat bahwa setiap anak pun melewati masa pubertas di usia yang berbeda. Biasanya, masa pubertas anak laki-laki terjadi saat usia mereka menginjak 10 hingga 15 tahun. Sementara itu anak perempuan akan melewati masa pubertas pada usia 9 hingga 14 tahun.

Pada masa pubertas tersebut kelenjar keringat anak menjadi lebih aktif, sehingga bau badan mulai bertambah. Belum lagi mulai tumbuhnya rambut atau bulu pada ketiaknya yang juga menjadi penyebab timbulnya bau badan tersebut.

Meski demikian, usia saat Si Kecil melewati masa pubertas tersebut sebenarnya juga tidak bisa dijadikan acuan Anda untuk memberikan anak deodran. Karena tak jarang bau badan timbul di usia yang lebih muda sebelum anak memasuki masa pubertas. Maka ketika anak Anda beraktivitas, lalu mereka berkeringat dan menimbulkan bau badan yang tak sedap, ini waktunya Anda untuk memberikan Si Kecil deodoran!

Memilih Deodoran yang Aman untuk Anak-anak

Bau badan Si Kecil yang tak sedap bisa diatasi dengan memberikannya deodoran. Moms bisa memilih produk deodoran alami yang tidak mengandung aluminium, paraben, atau bahan serupa lainnya. Karena bahan-bahan tersebut dikaitkan dengan risiko beberapa masalah medis.

Perlu diingat, meski mengandung bahan-bahan yang natural, penggunaan produk deodoran alami pada anak tetap bisa menimbulkan alergi akibat kandungan bahan-bahan deodoran lainnya. Maka, pastikan untuk menguji produk pada bagian kecil di tubuh mereka, mungkin di punggung tangan mereka. Perhatikan apakah ada tanda-tanda reaksi alergi seperti kemerahan, benjolan, atau gatal. Jika reaksi tidak terjadi, produk tersebut kemungkinan aman digunakan oleh Si Kecil.

DIY Deodoran Alami untuk Anak

Bila Anda belum mau memberikan produk deodoran pada Si Kecil, mungkin Moms tertarik untuk membuat deodoran sendiri di rumah dengan menggunakan berbagai bahan seperti minyak kelapa, baking soda, dan minyak esensial.

Cara membuatnya, Anda bisa mencampurkan 1/4 cangkir baking soda, 1/4 cangkir bubuk pati garut, 4 sendok makan minyak kelapa, serta 1/4 sendok teh minyak esensial seperti tea tree atau lavender. Aduk semua campuran bahan tersebut lalu tempatkan pada wadah yang telah Anda siapkan.

Karena deodoran buatan sendiri ini sangatlah ringan, tentunya ini tidak akan seefektif produk deodoran untuk anak yang dijual di pasaran. Untuk mengontrol bau badannya sepanjang hari, Si Kecil mungkin perlu menggunakan deodoran kembali setelah mereka beraktivitas fisik atau di hari yang panas.

Selain itu, biasakan pula Si Kecil untuk mandi dua kali sehari, mandi setelah beraktivitas, dan mengganti pakaian, kaus kaki, dan pakaian dalam setiap hari. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)