Di tengah masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini, masalah anak kurang fokus belajar tentu menjadi tantangan yang pernah dialami para Moms, nih. Konsentrasi untuk menyerap ilmu pelajaran bisa dibilang seperti otot, butuh sering dilatih agar semakin kuat.
Masalah anak kurang fokus belajar ini memang harus ditangani dengan serius, karena bisa menurunkan pencapaian prestasi belajar anak, dan akhirnya juga bisa memengaruhi kondisi psikologis serta emosional Si Kecil.
Bagi Anda yang tengah berjuang memperkuat konsentrasi dan fokus anak belajar, ketahui tips ampuh meningkatkan fokus anak dari pemerhati pendidikan anak berikut ini, yuk!
Penuhi Rasa Aman
"Agar anak bisa belajar dengan lebih fokus, orang tua perlu memenuhi kebutuhan anak akan rasa aman. Hindari memberikan ancaman pada anak, seperti mengancam tidak memberikan jam main jika anak tidak belajar," jelas Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, Pemerhati Pendidikan Anak, saat berbagi ilmu di webinar Nestle Dancow Fortigro.
Moms juga sangat disarankan untuk tidak menghukum anak, misalnya menahan mainan anak karena ia tidak fokus belajar. Mengancam dan menghukum justru membuat fokus belajar anak jadi berkurang, dan akhirnya ia sulit menyerap ilmu yang dibagikan di kelas. Satu lagi! Moms juga tidak disarankan memburu-buru anak saat akan sekolah di rumah, karena itu juga bisa mengurangi fokus anak saat belajar.
Penuhi Rasa Nyaman
Anak juga memiliki kebutuhan akan rasa nyaman. Dengan memenuhi kebutuhan yang satu ini, anak tak hanya merasa dicintai, tapi juga bisa lebih fokus saat belajar. Damar juga menyarankan para Moms agar membuat anak merasa dicintai apa adanya. Sangat penting untuk membuat anak merasa diterima oleh keluarga dan peer group atau teman-teman sebayanya.
Ingat, anak usia sekolah atau sekitar 5-12 tahun menyukai cara belajar yang lebih tenang. Di usia ini anak juga tidak tertarik untuk mengulang aktivitas, kecuali ada variasi tambahan. Dengan mengenali karakteristik pembelajaran ini, Moms tentu bisa membantu anak lebih fokus belajar.
Jangan lupa, beri waktu yang cukup banyak bagi anak untuk bermain dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya ya, Moms. Luangkan juga waktu untuk melakukan hal yang membuat ia senang sebelum waktunya sekolah di rumah. "Ketika anak dalam kondisi bahagia, dia akan lebih fokus untuk belajar," jelas Damar.
Penuhi Fungsi Eksekutif
Sebagai seorang pemerhati pendidikan Anak, Damar menyarankan untuk memenuhi kebutuhan fungsi eksekutif atau pembelajaran anak. Moms bisa mencoba untuk menyediakan variasi pembelajaran yang seru. "Jangan lupa untuk mendengarkan pendapat dan ide Si Kecil tentang hal apa saja yang ingin dia pelajari dan bagaimana cara mempelajarinya," jelas Damar.
"Tanyakan pada anak apakah dia butuh untuk belajar bersama peer group (teman sebaya) dan bantu fasilitasi kebutuhan tersebut," saran Damar. Kenapa hal ini penting? Karena di usia sekolah atau anak 5-12 tahun, ketertarikan yang kuat pada teman sebayanya melebihi ketertarikan pada orang tuanya. Anak juga sangat suka belajar dengan teman-teman, khususnya yang memiliki ketertarikan yang sama. Maka ketika anak sudah mulai sulit fokus belajar, sesekali belajar bersama teman sebaya bisa menjadi solusi yang baik. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)