Bagi sebagian besar orang tua, membiarkan anak bermain video game sering kali dianggap sebagai hal yang merugikan dan membuat anak jadi lalai dengan tugasnya. Namun, ternyata video gametidak selalu memberikan dampak negatif. Ia juga bisa memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan karakter anaklho, Moms!
Dikutip dari laman American Psychological Association, menurut artikel yang diterbitkan dalam jurnal unggulan APA, American Psychologist, disebutkan bahwa bermain video game sebenarnya dapat memperkuat berbagai keterampilan kognitif seperti navigasi spasial, penalaran, memori, dan persepsi. Selain itu, bermain video game juga bisa membantu anak mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.
Studi menemukan fakta bahwa anak yang bermain video game memiliki kemampuan lebih baik dalam pemecahan masalah. Lebih lanjut, studi lainnya menunjukkan bahwa bermain video game yang mendidik telah dikaitkan dengan peningkatan kinerja akademis yang baik. Namun, peningkatan kinerja akademis ini bergantung pada dua faktor, yakni jenis permainan dan frekuensi bermain.
Berikut ini sejumlah dampak positif dan keuntungan yang bisa didapat anak dari bermain video game.
1. Mampu bekerja sama sebagai tim
Melansir laman Firstcry Parenting, sebagian besar permainan saat ini dimainkan secara online dan sering kali melibatkan beberapa pemain dari berbagai wilayah dan negara yang mendorong anak untuk bermain dengan orang lain.
Hal ini akan membantu anak membangun keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja sama sebagai satu tim dan memecahkan masalah bersama. Dengan kata lain, game dengan banyak pemain bisa membantu anak mengembangkan hubungan yang positif melalui interaksi sosial sebagai satu tim dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
2. Meningkatkan kreativitas
Sebuah studi penelitian psikologi oleh Iowa State University mengungkapkan bahwa dalam beberapa situasi, video game bisa membantu meningkatkan kreativitas.
Baca juga: Cara Membuat Balita Tumbuh Menjadi Anak yang Kreatif
3. Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bermain video game bisa membantu mengembangkan keterampilan memecahkan masalah (problem solving) pada anak. Penelitian menunjukkan bahwa permainan strategis dan permainan peran dapat membantu mengembangkan dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada anak. Hal ini bisa membantu anak mempelajari keterampilan untuk mengembangkan strategi secara keseluruhan dengan sumber daya yang tersedia.
4. Menstimulasi anak mempelajari keterampilan baru
Sebuah studi menunjukkan bahwa bermain video game aksi dapat mendukung kemampuan anak untuk mempelajari tugas dan keterampilan baru. Lebih lanjut, penelitian lain menunjukkan bahwa memainkan video game aksi berorientasi target bisa menjadi salah satu pendekatan untuk membantu anak mengembangkan keterampilan pemrosesan informasi selektif. Keterampilan ini penting untuk menggunakan informasi dengan cara terbaik.
5. Meningkatkan koordinasi mata dan tangan
Beberapa video game aksi membutuhkan keterampilan visuospasial yang tajam serta koordinasi mata dan tangan yang baik. Studi yang dilakukan di Emporia State University menunjukkan bahwa bermain video game bisa membantu meningkatkan koordinasi mata dan tangan anak dalam jangka panjang.
6. Mempertajam keterampilan visuospasial
Penelitian menunjukkan bahwa video game memberikan rangsangan visual yang bisa membantu mempertajam keterampilan visual dan spasial anak. Keterampilan visuospasial ini merupakan salah satu keterampilan kognitif yang diperlukan anak untuk pergerakan, navigasi spasial, serta persepsi jarak dan kedalaman.
Itulah 6 dampak positif bermain video game untuk anak. Namun, alangkah baiknya jika Moms dan Dads dapat membantu memilih jenis video game buat Si Kecil. Pilihlah video game yang mampu melatih anak berpikir kreatif dan mengasah keterampilannya.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah selalu perhatikan waktu bermain anak. Waktu ideal anak untuk bermain video game maksimal 1,5 jam per hari. Dengan begitu, anak akan terhindar dari dampak buruk kecanduan gadget. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)