Moms perlu tahu kalau ibu hamil merupakan golongan yang rentan terserang COVID-19. Hal ini tentu sangat berbahaya dan mengancam keselamatan ibu dan bayi. Maka diperlukan perawatan kehamilan atau antenatal care yang sangat baik jika ibu hamil terinfeksi virus Corona.
Lalu, bagaimana prosedur melahirkan pada ibu hamil yang positif terserang COVID-19? Untuk menjawabnya, M&B telah bertanya dengan dr. Merwin Tjahjadi, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Pondok Indah â Bintaro Jaya. Simak panduan yang diberikan dr. Merwin yuk, Moms!
Bahaya COVID-19 pada Kehamilan
Prevalensi ibu hamil terserang COVID-19 terbilang sering terjadi lho, Moms! Menurut dr. Merwin, sampai dengan minggu kedua Juli 2020, ada 97 perempuan yang hamil dalam status positif COVID-19 di Jakarta dan 1 orang meninggal.
"Sedangkan di Surabaya, jumlah persalinan per bulan mencapai sekitar 3.000-an dan berdasarkan estimasi POGI Surabaya, 10-20 persen dari mereka terinfeksi COVID-19 (300-600 kasus)," jelas dr. Merwin, dalam presentasinya di webinar "Aman Melahirkan di Masa New Normal" bersama RS Pondok Indah Group (25/11/20).
Lebih lanjut dr. Merwin juga menyampaikan data CDC (Centers for Disease Control and Prevention) yang menyebutkan 79 persen pasien ibu hamil positif COVID-19 adalah OTG atau orang tanpa gejala (asymptomatic). Artinya, 79 persen ibu hamil tersebut tidak sadar dirinya sudah terinfeksi. Angka yang sangat mengejutkan ya, Moms. Ibu positif COVID-19, apakah janin pasti ikut terinfeksi? Menurut dr. Merwin, belum ada bukti transmisi vertikal di dalam kandungan.
Panduan Melahirkan Bumil Positif COVID-19
Agar aman dan nyaman, berikut panduan melahirkan dari dr. Merwin untuk ibu hamil yang positif COVID-19:
1. Pilih tempat bersalin yang aman
Pastikan prosedur dlakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang sehat, kelengkapan tim dokter multidisiplin dan subspesialisasi juga perlu diutamakan. Pilihlah tempat melahirkan yang memiliki bidan yang dapat dihubungi setiap saat dan memiliki fasilitas NICU.
2. Metode persalinan yang tepat
Positif COVID-19 bukan berarti harus operasi caesar lho, Moms. Menurut dr. Merwin, metode persalinan per vaginam maupun caesar disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien, dan COVID-19 bukanlah penghalang untuk melahirkan normal.
"Metode persalinan harus disesuaikan dengan kondisi dan keinginan pasien. Tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal, seperti gejala klinis, risiko penularan terhadap lingkungan sekitar, dan kemampuan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat," jelas dr. Merwin. Apa pun metode persalinannya, pasien, tenaga kesehatan, dan rumah sakit harus menerapkan protokol kesehatan tertinggi dengan sangat ketat.
3. Datang lebih awal untuk screening
Sangat disarankan untuk datang lebih awal ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 secara menyeluruh. Hampir semua rumah sakit mewajibkan pemeriksaan swab PCR pada setiap ibu hamil yang akan melahirkan. Cara ini efektif mengurangi risiko penularan COVID-19 di tempat bersalin.
4. Pilih RS yang Tepat
Pilihlah rumah sakit yang ruangan bersalinnya dipisahkan antara untuk ibu hamil yang sehat dan yang bergejala infeksi. Penting juga untuk memilih RS yang menutup akses kunjungan terhadap pasien, sehingga pasien hanya ditemani oleh suami atau keluarga terdekat. Ingat, penunggu persalinan juga wajib screening COVID-19 lho, Moms! (Tiffany/SW/Dok. Freepik)