TODDLER

Ini Dampaknya Memaksa Anak untuk Bisa Membaca Sejak Dini



Membaca jadi salah satu kemampuan yang penting untuk dimiliki anak. Namun, banyak orang tua menganggap semakin kecil usia anak bisa membaca, maka ia semakin pintar. Belum lagi, kemampuan membaca pun menjadi salah satu syarat untuk bisa masuk ke sekolah dasar.

Akhirnya, disadari atau tidak, orang tua justru memaksakan Si Kecil untuk bisa membaca sedini mungkin. Padahal, secara psikologis, anak di bawah 5 tahun belum siap untuk bisa belajar membaca dengan fokus, apalagi mencoba memahami isi bacaan yang diberikan.

Hal ini tentu dipengaruhi oleh perkembangan di setiap tahapan usia yang pada dasarnya berbeda-beda pada setiap anak. Belum lagi pemberian stimulasi di awal yang minim, namun tiba-tiba anak disodorkan dengan buku bacaan dan harus bisa membacanya dalam satu waktu. Jika dilakukan, maka hal ini bisa berdampak buruk pada anak, di antaranya:

1. Tidak Suka Membaca

Sebenarnya, ada beberapa stimulasi yang bisa membantu anak untuk bisa membaca di usia dini. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh kesiapan mentalnya, sehingga proses belajar bisa lebih mudah. Jika orang tua memaksa, efeknya justru membuat minat membaca Si Kecil menjadi rendah ketika membaca buku atau bacaan lainnya.

2. Tidak Memahami Isi Bacaan

Karena dipaksa membaca dalam waktu cepat, tak jarang anak hanya akan membaca seperlunya saja. Padahal, orang tua tentu ingin agar anaknya bisa memahami isi dari sebuah bacaan dengan baik. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kemampuan anak yang sulit mengerti dengan makna dari bacaannya hingga menjadi lamban ketika melakukannya kelak.

3. Menghambat Pertumbuhan Otak Kanan

Dunia anak hanya bermain sambil belajar. Artinya, apabila Si Kecil dipaksa untuk bisa membaca dengan konsep belajar yang rumit, maka hal tersebut akan menghambat pertumbuhan otak, terutama sebelah kanan. Otak kanan sendiri menjadi sumber kreativitas anak, yang justru tertahan karena sistem belajar membaca yang dilakukan terlalu dini.

Idealnya, kemampuan anak dalam membaca akan semakin tampak di usia 4-5 tahun. Pada usia ini, akan lebih baik jika Moms memberikan stimulasi dengan mengajaknya membaca buku cerita bersama-sama. Anda bisa memilihkan bacaan yang sederhana dahulu dengan gambar-gambar sebagai penjelas cerita.

Namun, jika Anda ingin membangun minat baca Si Kecil di bawah usia 5 tahun, ini tentu bisa dilakukan lewat permainan, misalnya dengan bermain scrabble atau membuatkan buku cerita sendiri dengan kemampuan Moms dan Dads. Setidaknya, perbendaharaan kosakata dalam otak anak bisa bertambah sesuai dengan tahapan usianya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)