TODDLER

Anak Posesif pada Ibunya, Kok Bisa? Ini Alasannya, Moms!



Moms, pernahkah Si Kecil tiba-tiba rewel ketika Anda perlu meninggalkannya untuk mengurus sesuatu? Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa ia mulai bersikap posesif terhadap ibunya dan merasa tidak bisa lepas dari Anda, meski hanya sebentar. Karenanya, Moms harus lebih ekstra sabar dan pengertian ketika anak sedang mengalami kondisi tersebut.

Alasan Balita Bersikap Posesif

Sebenarnya anak yang posesif terhadap ibunya adalah sesuatu yang wajar. Ini merupakan salah satu bagian dari fase perkembangan balita. Namun, sikap posesif ini juga bisa sangat merepotkan Moms dan mengganggu aktivitas Anda, baik saat bekerja di rumah, merawat sang adik, atau bahkan ketika berbincang dengan suami. Lalu, apa alasan di balik sikap yang dialami Si Kecil ini?

1. Belum Paham Konsep Kepemilikan

Balita masih dalam fase mempelajari dirinya sendiri, termasuk dalam memahami perasaan. Situasi ini membuat Si Kecil jadi belum memahami konsep kepemilikan dan ikatan yang terjadi antara anak dan orang tua. Ia akan berpikir bahwa segala sesuatu yang ada di sekitarnya adalah miliknya, terutama Anda, ibunya.

2. Cemburu

Nyatanya, balita bisa merasakan cemburu saat melihat Moms dan Dads menghabiskan waktu berdua. Ia akan menangis dan rewel tanpa henti hingga mendapatkan perhatian penuh dari sang ibu. Kondisi ini tentu saja bisa mengganggu komunikasi antara Anda dan suami.

3. Tidak Ada Perhatian untuknya

Kecemburuan akan semakin tampak jika Si Kecil memiliki adik saat Anda lebih memperhatikan adiknya di depannya. Ia akan merasa bahwa Moms mengabaikannya secara sengaja hingga timbul rasa iri yang membuatnya jadi rewel. Dalam pikirannya, sang ibu hanya boleh bermain atau dekat dengan dirinya saja.

Cara Mengatasi Anak Posesif

Meski ini merupakan salah satu fase tumbuh kembangnya, Moms bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasi rasa posesif yang dimiliki Si Kecil. Cara-cara berikut ini merupakan hal umum dan sederhana yang akan membantu balita Anda lebih mandiri dan tidak manja di kemudian hari.

1. Membiarkan Anak Marah

Situasi yang paling umum, yaitu ketika Moms dan Dads sedang berdua akan membuat Si Kecil menangis saat melihatnya. Anda jangan langsung buru-buru melepaskan kebersamaan, tapi biarkan anak melihat kemesraan antara kedua orang tuanya.

2. Jelaskan Situasi yang Anda Hadapi

Setelah melihat kemesraan Moms dan Dads, atau melihat Anda berinteraksi dengan orang lain, langkah berikutnya adalah memberikan penjelasan. Anda bisa memberikan pengertian bahwa hal yang dilakukan tersebut adalah untuk membangun kedekatan serta cara menunjukkan kasih sayang.

3. Katakan bahwa Anda Menyayanginya

Selain memberikan penjelasan, Moms juga bisa memeluknya untuk menimbulkan rasa aman pada diri Si Kecil. Dengan begitu, anak akan semakin memahami makna kasih sayang yang Anda berikan untuknya maupun untuk saudara, atau ayahnya sendiri.

4. Ajarkan Konsep Berbagi

Konsep berbagi menjadi dasar untuk mengajarkan anak agar tidak terlalu posesif pada hal yang menjadi miliknya. Lakukan secara perlahan dan penuh kesabaran untuk membuatnya mengerti konsep ini. Ke depannya, ia pun akan menjadi anak yang lebih bahagia, tanpa harus melempar barang atau melukai diri sendiri hanya untuk mendapatkan perhatian dari Anda, Moms.

Yang terpenting, buat Si Kecil merasa dipahami, diterima, dan aman, baik saat berada dekat ataupun jauh dari Moms maupun Dads. Hal ini tentu perlu proses yang mungkin tidak mudah, tapi efeknya akan sangat berpengaruh hingga ia dewasa kelak. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)