Moms, pernahkah Anda atau keluarga menderita flu tapi nyerinya lebih terasa di bagian sendi dan disertai dengan demam? Orang awam menyebut penyakit ini dengan istilah flu tulang. Flu tulang merupakan sebutan di masyarakat untuk menggambarkan penyakit dengan gejala demam dan nyeri pada persendian.
Di dalam dunia medis sendiri, penyakit ini disebut dengan nama chikungunya, dan sering terjadi di wilayah tropis seperti Afrika dan Asia Tenggara. Chikungunya berasal dari bahasa Swahili yang artinya meliuk atau melengkung, menggambarkan gejala penyakit ini yang yang membuat penderitanya dalam posisi meliuk, melengkung, atau membungkuk akibat mengalami nyeri sendi yang hebat.
Penyebab Chikungunya
Penyakit ini disebabkan oleh virus jenis Chikungunya dari genus Alphavirus. Virus ini menyebar ke manusia oleh gigitan nyamuk betina Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terinfeksi. Keduanya merupakan nyamuk pembawa virus dengue, yang menyebabkan penyakit demam berdarah (DBD). Karena itu, seseorang dapat terinfeksi chikungunya dan DBD pada saat bersamaan.
Mengutip Hello Sehat, penyakit flu tulang atau chikungunya bisa diderita orang dari semua golongan usia dan jenis kelamin. Namun, dibandingkan dengan penyakit DBD, penyakit ini relatif tidak berbahaya dan mengancam nyawa.
Meski begitu, penyakit ini tetap membutuhkan penanganan yang tepat guna mempercepat kesembuhan penderitanya. Virus Chikungunya sendiri jarang menyebar dari ibu ke bayi di sekitar waktu kelahiran. Proses menyusui juga diketahui tidak menularkan virus penyakit ini.
Gejala Chikungunya
Gejala flu tulang atau chikungunya yang paling khas adalah demam dan nyeri di persendian. Virus Chikungunya dapat membuat seseorang yang terinfeksi mengalami gejala-gejala berikut ini:
⢠Demam berkisar 39-40 derajat Celsius dan sendi membengkak.
⢠Muncul gejala flu dan sering disertai mual, muntah, sakit kepala, dan kadang juga diare.
⢠Merasakan kelelahan, pusing, sakit otot, dan timbul ruam di kulit.
⢠Muncul nyeri pada sendi, terutama di bagian pergelangan kaki, punggung bawah, lutut, antar tulang jari, atau pergelangan tangan.
Gejala flu tulang atau chikungunya biasanya dimulai 2-4 hari setelah gigitan dari nyamuk pembawa virus dan bisa dirasakan hingga 10 hari. Meski jarang berakibat fatal, virus tetap dapat tinggal di dalam tubuh selama sekitar 7 hari. Kebanyakan orang akan merasa lebih baik dalam waktu seminggu setelah terkena penyakit ini.
Perkembangbiakan virus dalam darah yang menimbulkan rasa nyeri pada tulang dan sendi bisa berefek pada sulitnya menggerakkan tubuh, sehingga Anda akan seperti merasakan kelumpuhan. Namun, efek ini hanya bersifat sementara.
Mereka yang paling rentan mengalami flu tulang atau chikungunya adalah orang dengan sistem imun lemah, seperti bayi yang baru lahir, orang lanjut usia, dan orang dengan kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung. Orang yang pernah terinfeksi sebelumnya akan memiliki kekebalan dan terlindungi dari infeksi berikutnya.
Cara Mengatasi Chikungunya
Seperti umumnya penyakit yang disebabkan oleh virus, flu tulang atau chikungunya merupakan penyakit yang bersifat self limiting disease alias bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan yang khusus atau spesifik.
Pengobatan yang ada hanya bertujuan untuk mengurangi gejala demam. Jika Anda mengalami demam chikungunya, dokter biasanya akan merekomendasikan Anda untuk beristirahat total, banyak minum cairan guna mencegah dehidrasi, serta melindungi diri Anda dari gigitan nyamuk. Guna meringankan gejala nyeri sendi dan demam, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri yang dialami. (M&B/SW/Dok. Freepik)