Belakangan ini muncul tren activated charcoal atau arang aktif. Cara penggunaan dan manfaatnya pun sangat beragam, mulai dari disikatkan ke gigi agar gigi putih, dibalurkan ke tubuh untuk mencerahkan kulit, hingga dilarutkan ke air untuk diminum agar pencernaan sehat.
Bahkan ada yang bilang activated charcoal dapat dikonsumsi untuk meningkatkan fungsi ginjal, karena dapat menyaring racun yang tidak tercerna tubuh dan membuangnya lewat urine. Walau terdengar aneh, tetapi cara ini terbukti efektif lho, Moms. Mengutip Medical News Today, sebuah penelitian di tahun 2014 pada tikus membuktikan pemberian activated charcoal dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal dan mengurangi kerusakan juga inflamasi ginjal.
Mendengar manfaat dari activated charcoal atau arang aktif memang menarik ya, Moms. Namun pertanyaannya: Apakah activated charcoalaman digunakan saat hamil? Read on, Moms!
Apa Itu Activated Charcoal?
Ini adalah arang aktif yang dibuat dengan memanaskan arang biasa menggunakan gas tertentu untuk membentuk pori-pori pada arang. Pori-pori ini kemudian digunakan untuk menjebak racun dan zat kimia yang tidak dibutuhkan tubuh. Salah satu manfaat activated charcoal yang paling sering digunakan adalah untuk mengatasi keracunan atau overdosis setelah menelan sesuatu. Namun penggunaan tanpa alasan yang valid sangat tidak direkomendasikan ya, Moms.
Efektivitas dari activated charcoal sangat bergantung dari jenis racun dan paparan racun yang masuk ke saluran cerna. Ingat, efektivitas activated charcoal dalam mengatasi keracunan bukan berarti ini juga efektif untuk membersihkan saluran cerna Anda dari racun tubuh. Penggunaan activated charcoal saat hamil hanya boleh dikonsumsi di bawah pantauan tenaga medis. Jangan asal mengonsumsinya sendiri ya, Moms.
Amankah Dikonsumsi saat Hamil?
Arang aktif atau activated charcoal juga digadang-gadang dapat menjadi pereda berbagai keluhan kehamilan, seperti morning sickness. Apakah ini benar bisa meredakan keluhan kehamilan yang dialami? Dan apakah ini aman buat ibu hamil?
Mengutip Mom Junction, ibu hamil yang menggunakan activated charcoal dalam dosis rendah yang dilakukan dalam durasi singkat mungkin tidak menyebabkan efek samping yang serius. Namun perlu diingat, activated charcoal dapat mencegah penyerapan vitamin atau suplemen yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui.
Mom Junction juga menyebutkan kalau activated charcoal sangat tidak direkomendasikan untuk wanita hamil dengan kerusakan saluran cerna atau metabolisme rendah. Walaupun ini mungkin tidak berbahaya untuk ibu hamil, janin, atau anak yang disusui, tetap saja penggunaan activated charcoal saat hamil harus sangat cermat, terpantau, dan atas seizin dokter kandungan.
Manfaat Activated Charcoal
Baik dioles maupun diminum langsung, activated charcoal disebut punya banyak manfaat. Mengutip Medical News Today, beberapa manfaat activated charcoal adalah:
⢠Meningkatkan fungsi ginjal
⢠Menurunkan kolesterol
⢠Mengurangi morning sickness
⢠Mengatasi diare
⢠Mengurangi gas perut
⢠Meredakan masalah pencernaan
⢠Mengurangi kolestasis saat hamil (gangguan aliran empedu)
⢠Mengurangi kadar fosfat dalam pasien dialisis
⢠Memutihkan gigi
⢠Merawat kesehatan kulit
Walau manfaat activated charcoal cukup banyak, namun hampir semuanya belum teruji secara klinis. Maka penggunaannya saat hamil harus ekstra hati-hati ya, Moms. Jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda jika Anda hendak memakai activated charcoal. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)