TODDLER

Moms, Ini 5 Trik Ampuh agar Anak Mau Mendengarkan Anda



Merawat dan mengasuh balita merupakan pengalaman yang paling menyenangkan dan mengagumkan ya, Moms. Tapi ada kalanya Si Kecil bertingkah tidak sesuai harapan Anda. Contohnya, alih-alih mendengarkan saat Anda memintanya untuk mandi, ia malah melengos pergi kembali ke kamarnya sembari membawa mainan kesukaannya.

Ya, Si Kecil yang tampak tidak mendengarkan Anda mungkin saja bisa membuat Anda kesal dan bingung. Hingga pada suatu momen Anda bertanya-tanya, "Bagaimana cara membuatnya mau mendengarkan saya?". Tak perlu khawatir, ternyata ada kok trik untuk membuatnya menjadi anak yang mau mendengarkan orang tua, Moms. Dilansir dari Parents, ini 5 cara ampuh untuk membuat Si Kecil mau mendengarkan orang tua.

1. Ucapkan dengan Singkat

Intinya, jangan umbar penjelasan panjang lebar pada Si Kecil saat Anda memintanya melakukan sesuatu. Menurut Adele Faber, penulis buku How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk, biasanya Si Kecil sudah tahu apa yang mereka harus lakukan dan ia hanya perlu pengingat sederhana. "Si Kecil akan mengabaikan Anda jika Anda terus berbicara," kata Adele. Jadi, Moms bisa sebutkan kata "piring" untuk mengingatkannya membersihkan piringnya setelah makan, atau "mainan" untuk membuatnya membereskan mainannya.

2. Berikan Informasi

Hanya memberikan atau mengucapkan perintah tentu akan membuat Si Kecil jengah. "Siapa yang tidak berulah terhadap peraturan konstan?" tutur Adele. Si Kecil bukanlah robot yang kaku mengikuti perintah orang tua. Ia perlu melatih dan mengaplikasikan kehendak bebasnya, maka tak heran jika ia melakukan hal berbeda dari permintaan Anda. Triknya, buat permintaan Anda menjadi sarana belajar Si Kecil. Daripada mengatakan, "Singkirkan gelas susumu,", Moms bisa katakan, "Susumu bisa tumpah kalau ditaruh di pinggir meja." Pendekatan ini menyiratkan bahwa Si Kecil pasti akan melakukan hal yang benar ketika ia tahu informasi yang dibutuhkan.

3. Berikan Pilihan

Si Kecil tetap tidak mau menuruti Anda meskipun ia sudah dibujuk dan dihukum. Menurut Adele, memberikan opsi pada Si Kecil bisa mengatasi hal ini. "Ancaman dan hukuman tidak bekerja pada anak balita. Alih-alih merasa bersalah, anak cenderung akan menjadi keras kepala. Tapi jika Anda melibatkannya dalam menentukan keputusan, ia akan melakukan hal-hal yang bisa Anda terima," kata Adele.

4. Katakan Ekspektasi Anda

Beri tahu Si Kecil tentang rencana atau agenda Anda yang melibatkannya. Moms bisa katakan, "Setelah kamu menyikat gigi dan memakai baju dengan lengkap, kamu bisa menonton tv lebih lama sembari menemani Mama masak. Dengan begitu, kita tidak akan terlambat datang ke acara ulang tahun temanmu."

5. Konfirmasi Perasaannya

Ketika Si Kecil mendatangi Anda dengan tangisan atau tantrum, sebaiknya Moms tidak memberikan opini Anda tentang bagaimana ia harus bersikap. Orang tua juga perlu mendengarkan anaknya. Menyuruh Si Kecil untuk berhenti menangis dapat menyiratkan bahwa perasaan Si Kecil tidak penting. Balita umumnya menangis atau tantrum karena ia belum bisa mengomunikasikan alasannya atau tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. "Anda perlu membantunya untuk mengonfirmasi hal tersebut," kata Adele. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)