TODDLER

7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Linguistik Anak Batita



Mendengar kata-kata pertama anak pasti menjadi momen yang paling ditunggu orang tua. Berita baiknya, kemampuan anak untuk berkomunikasi sudah bisa dilihat sejak usianya masih 0-6 bulan lho, Moms. Walau belum berbicara dengan kata-kata yang dimengerti, namun fase cooing atau membuat suara "aah" atau "uuh" juga sudah merupakan bentuk komunikasi. Bahkan menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mendekati usia 6 bulan anak sudah bisa babbling, mengoceh dengan suku kata tunggal (seperti papapapa, mamamama, atau babababa).

Sangat menyenangkan ya, Moms, mendengarkan kecerdasan berbahasa Si Kecil yang semakin hari semakin pintar. Moms juga bisa meningkatkan kecerdasan linguistik anak sejak dini dengan melakukan hal-hal sederhana, lho. Penasaran? Lakukan cara-cara mudah meningkatkan kecerdasan linguistik anak sesuai usianya, yuk!

1. Komunikasi Non Verbal

Ketika anak sudah berusia lebih dari 1 tahun, maka mereka bisa mengerti lebih dari sekadar kata-kata. Ya, di usia ini anak sudah bisa mengenal komunikasi non verbal. "Untuk anak berusia 1 tahun, menggunakan gerak tubuh sebagai bentuk komunikasi non verbal adalah keahlian penting yang bisa Anda asah sejak dini," jelas Michelle Macias, M.D., Profesor of Pediatrics di Medical University of South Carolina, pada Parents.

Coba tingkatkan kecerdasan ini dengan mengajarkan lambaian tangan sebagai tanda selamat tinggal. Atau ketika anak menunjuk botol minum, tanyakan, "Kamu mau diambilkan botol minum?" agar ia bisa menghubungkan kata-kata dengan aksi.

2. Gunakan Kata yang Benar

Walau anak belum bisa mengucapkan kata dengan benar (misalnya mam mam untuk bilang makan), Moms dan Dads harus tetap menggunakan kata dan bahasa yang tepat.

"Orang tua harus selangkah lebih maju di setiap tahapan perkembangan anak," ujar Stuart Teplin, M.D., dokter anak pakar tumbuh kembang dan sikap, pada Parents. Dengan berkomunikasi menggunakan kata-kata yang benar, maka Anda membantu anak memperluas perbendaharaan katanya. Anda tidak mau Si Kecil terus-menerus bilang ngeng-ngeng untuk menyebut mobil kan, Moms?

3. Cerdas dengan Buku

Terkadang orang tua ingin buru-buru selesai dalam membacakan buku untuk anaknya. Padahal, sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan linguistik anak lewat membaca buku.

Anak tak hanya suka dibacakan, mereka juga suka melihat gambar, warna, dan segala interaksi lainnya yang bisa tercipta dari kegiatan sederhana seperti membaca buku. Bahkan sekadar menanyakan suara hewan yang ada di buku saja sudah bisa meningkatkan kecerdasan linguistik anak, lho. Rugi jika baca buku buru-buru!

4. Lakukan Playdates

Walau di pandemi ini sulit untuk melakukan playdates tatap muka dengan anak lain, tetapi sesekali Moms bisa coba playdates virtual. Ini membantu anak berinteraksi dengan teman-teman seusianya agar bisa mengobrol, mendengarkan, sambil meningkatkan kecerdasan linguistiknya. Moms bisa mengarahkan, "Wow, temanmu memberi hadiah boneka. Coba bilang, 'Terima kasih' ya, Nak." Ini bisa membuat anak makin mengerti cara menggunakan kata-kata yang tepat dalam bersosialisasi.

5. Bantu Memadukan Kata

Menurut IDAI, anak 18 bulan mulai pandai menggabungkan dua kata. "Umumnya mereka menggabungkan objek dan aksi, seperti 'minum jus' atau 'baca buku' untuk berkomunikasi," jelas Diane Paul, Ph.D, Director of Pathology di American Speech Language Hearing Association, Amerika Serikat. Untuk membantu proses ini, coba ajak anak memadukan dua kata. Misalnya ia hanya bilang "Bola" maka Anda bantu "Bola biru" atau "Tendang bola biru."

6. Beri Respons Positif

Saat anak berusaha mengucapkan sesuatu yang tidak Anda mengerti, hargai usahanya dengan memberikan respons positif. "Jangan koreksi ucapannya. Lebih baik beri respons pada isi pesannya, daripada mengoreksi ucapan anak agar ia menyebutkan dengan sempurna," jelas Diane Paul. Misalnya, anak menyadari ayahnya akan pergi bekerja dan anak bilang, "Papa bye-bye," maka beri respons, "Iya, Papa mau pergi bekerja."

7. Perhatikan Rasa Ingin Tahunya

Jika Moms melihat anak tertarik pada sesuatu, ia pasti ingin tahu kata yang tepat untuk mengenali benda atau hal yang membuatnya tertarik. Coba perhatikan apa yang membuat anak tertarik dan penasaran, kemudian ajak ia bicara mengenai hal tersebut. "Bunganya bagus, ya? Ini namanya bunga mawar, warnanya merah. Ini daunnya, warnanya hijau." Meningkatkan kecerdasan anak berbahasa, tidak sulit kan, Moms? (Tiffany/SW/Dok. Freepik)