Moms mungkin mengira proses kehamilan berujung dengan persalinan. Namun sesungguhnya, tubuh Anda masih akan merasakan efeknya beberapa saat setelah Si Kecil keluar dari rahim. Menurut situs Parents, setidaknya ada 6 hal yang mungkin terjadi pada tubuh Anda setelah proses persalinan, yaitu:
1. Pijatan yang Menimbulkan Rasa Tidak Nyaman
Yang dimaksud tentunya bukan pijatan yang membuat tubuh Anda rileks pada saat persalinan. Dalam proses persalinan, dokter atau tenaga medis mungkin akan melakukan pijat uterus. Pijat uterus atau fundal massage, merupakan pijatan yang dilakukan guna merangsang uterus agar berkontraksi dengan baik dan kuat. Cara ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan hebat setelah proses kelahiran. Sering kali, pijat semacam ini justru menimbulkan rasa tidak nyaman pada tubuh ibu.
2. Gemetar
Melahirkan seorang bayi merupakan momen yang istimewa, dan sepertinya tubuh Anda juga merasakan hal tersebut. Dan inilah alasan mengapa tubuh Moms gemetar hebat setelah proses persalinan.
"Kondisi tersebut disebabkan oleh kombinasi antara meningkatnya adrenalin setelah proses mendorong bayi keluar dari rahim Anda serta adanya perubahan hormon," kata Shannon Clark, M.D., seorang profesor obstetri dan ginekologi di University of Texas Medical Branch di Galveston.
Biasanya, tubuh ibu akan gemetar selama beberapa menit setelah melahirkan. Sebagian ibu bahkan bisa gemetar selama satu jam. Namun jika tubuh Anda tetap gemetar setelah beberapa hari usai melahirkan, maka hal tersebut bisa menjadi pertanda adanya infeksi. Jika demikian, Anda perlu segera menghubungi dokter atau rumah sakit.
3. Jahitan Mungkin Diperlukan
Setiap ibu tentunya menginginkan proses persalinan berjalan dengan lancar. Tapi ada kalanya, ibu memerlukan episiotomi atau sayatan pada perineum (area antara vagina dan anus) saat proses persalinan. Prosedur ini dilakukan guna memperlebar jalan lahir. Atau bisa juga, sobekan pada area vagina terjadi dengan sendirinya dan memerlukan jahitan setelah proses persalinan.
Anda mungkin akan dibius selama proses tersebut. Tapi tentunya, jahitan di sekitar area vagina akan butuh waktu untuk bisa pulih. Untuk sementara waktu, Anda akan merasakan nyeri atau kemungkinan bengkak. Namun Anda bisa mengurangi rasa nyeri tersebut dengan kompres dingin atau berendam di air hangat.
Jahitan usai melahirkan secara caesar juga akan menimbulkan rasa nyeri selama beberapa waktu. Untuk mengatasi rasa sakit akibat jahitan, baik dari proses persalinan normal maupun caesar, Anda juga bisa meminta obat pereda nyeri kepada dokter.
4. Keluarnya Darah
Moms mungkin mengira perdarahan hanya terjadi selama proses persalinan. Faktanya, darah bisa terus keluar dari vagina Anda setelah bayi lahir. Kondisi ini disebut lokia. Biasanya, lokia berwarna merah terang selama beberapa hari pertama setelah persalinan. Lalu secara bertahap, warnanya akan semakin muda dan berhenti dengan sendirinya.
Namun Anda perlu waspada jika darah yang keluar sangat banyak hingga menembus dua lapis pembalut. Kondisi ini menandakan adanya masalah dan perlu segera mendapatkan pemeriksaan dokter, Moms.
5. Bengkak
Selama masa kehamilan, volume darah Anda meningkat sekitar 50 persen. Memang, saat melahirkan Anda akan kehilangan darah. Tapi tetap saja masih ada kelebihan darah dalam tubuh Anda, plus cairan infus apabila Anda melahirkan melalui operasi caesar. Akibatnya, Anda mungkin akan mengalami bengkak pada beberapa bagian tubuh, seperti kaki bagian bawah atau mungkin di area bibir vagina. Akan tetapi masalah ini akan hilang selama 10 hari hingga 2 minggu setelah Anda melahirkan.
6. Buang Air Kecil
Ya, keinginan buang air kecil terus-menerus tidak otomatis berhenti setelah Anda melahirkan. Terkadang, proses persalinan bisa memengaruhi sistem buang air kecil Anda. Bisa jadi, saluran kencing Anda sulit mendeteksi kapan Anda benar-benar ingin buang air kecil.
Alhasil, Anda mungkin saja akan bolak-balik ke kamar mandi atau tidak sengaja mengeluarkan air seni saat batuk dan bersin. Tetapi jangan khawatir Moms, karena kondisi ini hanya berlangsung selama beberapa hari. Jika Anda mengalaminya selama lebih dari sepekan, artinya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)