Badan kesehatan internasional, WHO, melaporkan sebanyak 37-75 persen wanita di negara berkembang, dan 18 persen bumil di negara maju mengalami anemia. Fakta tersebut membuktikan bahwa kaum wanita, terutama bumil ternyata lebih rentan terhadap anemia.
Bumil disebut rentan terkena anemia karena kebutuhan sel darah merah dan zat besi mereka akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan janin dan plasenta selama hamil. Berdasarkan data WHO, bumil dinilai mengalami anemia jika kadar Hb mereka kurang dari 11gr/100mL, terutama di trimester 1 dan 3. Untuk itu, Anda bisa melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui diagnosis penyakit ini.
Anemia tentu penyakit yang tidak bisa disepelekan. Bila tidak segera ditangani, anemia dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan ibu dan janin. Risiko bayi lahir cacat dan prematur juga akan lebih besar terjadi pada ibu yang mengalami anemia saat kehamilannya. Pada ibu yang mengalami anemia berat selama kehamilan, rentan mengalami risiko keguguran dan komplikasi selama proses persalinan. Selain itu, risiko pendarahan saat persalinan juga makin meningkat. (Siksta/Aulia/DT/Dok.freedigitalphotos)
BACA JUGA: Cermati Gejala Anemia saat Hamil