Sebagai seorang ibu menyusui, salah satu masalah yang mungkin Moms alami adalah berkurangnya produksi ASI. Hal ini tentu membuat Anda merasa khawatir karena takut tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dari asupan utamanya tersebut.
Jumlah ASI sendiri memang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti proses perlekatan antara bayi dan payudara yang kurang tepat karena bayi bingung puting. Jika produksi ASI berkurang, terdapat beberapa masalah umum ataupun kondisi medis berikut ini, yang perlu Moms perhatikan dan segera atasi.
1. Laktasi yang tertunda
Istilah laktasi yang tertunda bisa dialami oleh ibu yang baru melahirkan, namun tidak bisa langsung menyusui Si Kecil. Kondisi ini membuat Moms perlu menunggu beberapa hari hingga ASI keluar, meskipun hanya sedikit. Namun, keterlambatan dalam proses ini tidak akan terjadi dalam jangka panjang. Moms hanya perlu bersabar dan tidak perlu merasa cemas berlebihan agar ASI bisa segera keluar.
2. Pola makan dan gaya hidup
Ibu menyusui membutuhkan 2.000 sampai 2.500 kalori setiap hari. Karenanya, Anda perlu makan yang cukup untuk memenuhi jumlah tersebut sehingga proses menyusui lebih lancar. Moms juga dianjurkan untuk tidak melakukan olahraga berat yang justru dapat menurunkan jumlah kalori sehingga produksi ASI menjadi berkurang. Hindari juga mengonsumsi kafein terlalu banyak.
Dilansir dari Verywell Family, Donna Murray, RN, BSN, perawat berpengalaman anggota Nursing Honor Society mengatakan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah besar dapat mengeringkan tubuh dan menurunkan produksi ASI. Selain itu, kandungan kafein tersebut juga akan masuk ke tubuh Si Kecil yang dapat menyebabkan risiko ia susah tidur. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman alkohol juga sebisa mungkin tidak dilakukan selama fase menyusui.
3. Frekuensi menyusu atau memompa
Jumlah ASI yang diproduksi juga bergantung pada frekuensi Anda menyusui atau memompa ASI. Semakin jarang Si Kecil menyusu, maka jumlah ASI juga akan menurun karena menyesuaikan dengan "permintaan" bayi yang tidak cukup tinggi.
Penambahan susu formula serta kondisi bayi yang mengalami tounge tie atau lip tie juga menjadi pengaruh lain yang membuat bayi sulit menyusu hingga produksi ASI berkurang. Maka, Moms dianjurkan untuk sering melakukan pompa ASI untuk meningkatkan jumlah produksi ASI Anda.
4. Hormon tidak seimbang
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kadar hormon dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon, seperti estrogen yang lebih tinggi dan prolaktin yang cukup rendah dapat membuat jumlah ASI berkurang. Kondisi yang menunjukkan rendahnya kadar hormon tersebut antara lain disebabkan adanya PCOS, gangguan tiroid, diabetes gestasional, cacat luteal, dan obesitas.
5. Kurang istirahat dan dehidrasi
Ibu menyusui sangat membutuhkan waktu istirahat yang cukup serta perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya. Apabila Anda kurang istirahat hingga kelelahan yang diikuti dengan dehidrasi, maka risiko produksi ASI berkurang akan semakin tinggi.
6. Sakit
Jika Moms cukup istirahat, maka stamina tubuh juga akan terjaga dengan baik. Sebab, saat Anda sakit, tubuh akan secara alami mengurangi jumlah produksi ASI. Kesehatan tidak hanya soal fisik, tetapi juga mental ibu menyusui. Jadi, usahakan agar sistem imun Moms kuat sehingga tidak mudah sakit dan harus happy agar kebutuhan ASI Si Kecil terpenuhi dengan optimal.
7. Konsumsi obat-obatan
Ketika Moms perlu mengonsumsi obat tertentu, pastikan obat tersebut aman untuk dikonsumsi ibu menyusui. Tanyakan hal tersebut pada dokter yang mengobati kondisi Anda. Bagi Anda yang ingin mencegah kehamilan, pililah pil KB yang juga aman diminum sehingga tidak akan berpengaruh terhadap proses produksi ASI.
Langkah Mengembalikan Jumlah Produksi ASI
Moms tentu perlu menyesuaikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, khususnya selama fase menyusui. Olahraga juga tetap diperlukan, namun jangan melakukan olahraga terlalu berat agar tidak memengaruhi produksi ASI. Usahakan untuk menjaga stamina sehingga tubuh Anda tetap sehat selama masa menyusui.
Apabila ada masalah pada perlekatan atau kondisi bermasalah pada payudara, segeralah berkonsultasi dengan ahli laktasi. Dengan mengikuti saran yang dianjurkan, maka proses pemberian ASI akan bisa kembali berjalan dengan baik dan nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil juga dapat terpenuhi dengan baik. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)