Keputihan adalah hal yang wajar dialami setiap wanita. Semua wanita mungkin pernah mengalami kondisi ini. Keputihan atau keluarnya cairan berwarna putih melalui vagina umumnya terjadi pada wanita mendekati jadwal haid. Meningkatnya kadar hormon menjelang menstruasi menyebabkan vagina jadi lembap sehingga muncul keputihan.
Namun, keputihan tidak hanya dialami wanita menjelang menstruasi, keputihan juga dialami ibu hamil, bahkan bisa menjadi tanda kehamilan. Ya, salah satu tanda kehamilan yang sering kali tidak disadari adalah keputihan. Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormonal akibat meningkatnya hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan plasenta serta meningkatnya aliran darah di vagina pada awal kehamilan.
Baca juga: Keputihan Setelah Melahirkan, Normal Enggak Sih?
Beda keputihan tanda hamil dengan keputihan menjelang haid
Menurut penjelasan National Health Service (NHS), keputihan pada awal kehamilan merupakan hal normal dan fungsinya untuk mencegah infeksi dari vagina ke rahim. Walaupun sekilas tampak sama, keputihan tanda hamil memiliki beberapa ciri yang berbeda dengan keputihan menjelang haid, lho. Apa saja bedanya?
1. Jumlahnya lebih banyak. Salah satu perbedaan keputihan tanda hamil dengan keputihan menjelang haid bisa terlihat dan terasa dari jumlahnya. Cairan keputihan pada awal kehamilan umumnya lebih banyak jumlahnya daripada cairan keputihan menjelang haid. Karena itu, Anda mungkin akan merasakan celana dalam jadi lebih cepat basah.
2. Teksturnya lebih encer. Agak sedikit sulit memang membedakannya, namun cairan keputihan yang merupakan tanda awal kehamilan cenderung lebih cair atau encer serta lebih lengket dibandingkan dengan cairan keputihan menjelang haid.
3. Warnanya lebih putih. Berbeda dengan keputihan yang biasa dialami menjelang haid, keputihan tanda hamil cenderung berwarna putih seperti susu. Meskipun begitu, terkadang keputihan juga bisa berwarna putih kekuningan.
Berbahayakah keputihan tersebut?
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, keputihan pada awal kehamilan merupakan hal normal. Jadi, Moms tidak perlu khawatir jika mengalami keputihan saat hamil, bahkan jika keputihan terjadi secara terus-menerus, selama keputihan tersebut merupakan keputihan yang normal. Keputihan yang terjadi akibat peningkatan hormon tidak memerlukan pengobatan khusus.
Akan tetapi, Moms perlu waspada jika keputihan sangat mengganggu dan disertai dengan rasa gatal serta bau tidak sedap. Jika mengalami kondisi seperti ini, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa ditangani secepatnya. Keputihan yang menimbulkan rasa gatal dan bau tidak sedap bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, ataupun virus. Pengobatannya sendiri akan dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Guna mencegah dan mengatasi keputihan, Anda disarankan untuk melakukan beberapa hal-hal berikut ini.
1. Jaga kebersihan vagina setiap kali selesai buang air kecil maupun air besar. Bilas dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk lembut.
2. Cara membilas dengan air yang benar, basuh organ genital dari bagian depan ke belakang untuk menghindari infeksi mikroba dari anus.
3. Hindari penggunaan sabun atau cairan antiseptik pembersih vagina, karena bisa mengganggu keseimbangan pH normal.
4. Ganti celana dalam sehabis mandi. Gunakan celana dalam berbahan katun yang mampu menyerap keringat dengan baik.
5. Hindari kebiasaan memakai pantyliner karena bahan kapasnya merupakan habitat subur bagi cendawan penyebab keputihan.
6. Hindari juga memakai celana yang ketat karena bisa membuat vagina menjadi lembap. Pilihlah celana yang longgar dengan bahan nyaman.
7. Jaga daya tahan tubuh dan lakukan pola hidup sehat agar infeksi bakteri atau jamur sulit menyerang. (M&B/SW/Foto: Freepik)