FAMILY & LIFESTYLE

Emak-Emak Jakarte



Tahun ini Jakarta akan merayakan ulangtahunnya yang ke 487. Sebagai emak-emak yang lahir, besar, dan sekarang membesarkan anak di kota ini, saya memiliki keterikatan emosi sangat mendalam pada Jakarta. Kota inilah yang menempa pribadi, karakter, dan membuat saya seperti sekarang, sehingga kini saya bisa menyebut diri saya sebagai bagian dari populasi Emak-Emak Jakarta.


Emak-Emak Jakarta adalah spesies unik yang memiliki banyak sub-spesies. Masing-masing sub-spesies memiliki karakter berbeda dengan ciri-ciri unik. Tentu saja karena Jakarta adalah melting pot raksasa, kerap terjadi peleburan antar spesies. Ini yang membuat masing-masing Emak bisa memiliki karakteristik dari beberapa sub-spesies yang berbeda, walaupun tetap ada karakter dominannya. Komunitas Emak-Emak Jakarta merupakan bagian penting dari keseluruhan populasi ibukota. Bukan hanya mereka merupakan penggerak roda ekonomi sebagai peserta setia dari segala midnight shopping, mereka juga yang bertanggung jawab akan kelangsungan dan kualitas generasi masa depan penduduk ibukota ini. We hold the future! Karena itulah, dalam rangka perayaan HUT Jakarta, saya lakukan sebuah studi sosial untuk mengetahui lebih dalam mengenai ibu-ibu dari ibukota kita.


Setelah melakukan observasi mendalam dan metode interview dengan berbagai responden (baca: teman-teman sendiri), di lokasi yang merupakan habitat berkumpulnya Emak-Emak Jakarta mulai dari area sekolahan dan playground, mal/plaza/square, kafe/lounge/restaurant, event-event keluarga dari konser music anak sampai CFD, saya menemukan beberapa klasifikasi tipe emak-emak Jakarta.


Disclaimer : Tipe yang saya tulis di bawah tidak menggambarkan populasi secara general, karena keterbatasan waktu sebagai emak-emak rempong. Ditambah ini hanya studi lucu-lucuan yang dilakukan sembari menunggu anak pulang sekolah, di sela arisan, di sela siaran, atau menunggu antrian saat belanja. Margin of error dari survei ini juga bisa dikatakan besar, karena terbatas pada lingkaran pertemanan saya sendiri dan hasil stalking sosial media saya. Mudah-mudahan bisa memberikan gambaran secara mikro mengenai dinamika sosial di kalangan emak-emak Jakarta. Begini hasilnya:


Emak Gaul
Gaul di sini bukan hanya berarti eksis di segala acara hip ibukota atau bergaya trendi kembaran bersama Si Kecil dengan fashion terkini. Bukan juga hanya sekedar menjadi penghuni tetap berbagai mal tersohor dan selalu terlihat di berbagai tempat makan dan hang out hits. Namun Emak Gaul juga merupakan Information Centre berjalan. Mereka selalu siap memberikan info bagi teman-temannya. Butuh EO acara ultah anak? Mereka pasti punya kontaknya. Paket liburan keluarga yang paling value? Tanya saja mereka. Terapis kecantikan yang terbaik, mereka punya daftarnya. Sekedar info sale atau tempat makan baru atau vendor yang oke untuk apapun, dengan senang hati mereka akan share di akun sosial media mereka, yang dengan ketekunan tingkat tinggi selalu mereka update dengan rajin. Mereka tentunya sangat sosial. Ibarat binatang lumba-lumba yang selalu berkelompok dan selalu membawa keceriaan dan disambut meriah.


Emak Sibuk
Penanda dari Emak Sibuk, biasanya mereka tidak bisa lepas dari smartphone mereka. Kalau tidak sedang berbicara dengan raut serius, mereka biasanya sibuk mengetik dengan intens. Tiap mencoba mengobrol dengan mereka, seringkali terputus karena mereka harus menjawab telepon masuk. Susah mencoba mengajak Emak Sibuk untuk berkumpul, karena jadwal mereka biasanya padat sekali sepadat jalanan Sudirman di jam pulang kantor. Percakapannya mungkin akan terdengar seperti ini, “Oh, arisan berikut Senin depan? Coba kulihat agendaku.... Wah, tidak bisa, aku ada meeting. Selasa? Aku keluar kota. Minggu depannya saja, deh! Eh sebentar, enggak bisa ding, aku harus persiapkan presentasi.” Working moms dan Enterpreneur moms sukses biasanya masuk dalam klasifikasi ini. Ibarat semut, mereka selalu sibuk mondar-mandir dan hanya punya waktu sejenak untuk bersapaan. Namun kegigihan dan kerja keras mereka sangat inspirasional dan menjadi bukti bahwa Moms bisa berprestasi di dunia profesional maupun bisnis.


Emak Sosialita
The 1% of the emak-emak population. Kalau tidak berasal dari keluarga dengan silsilah panjang sosialita hingga ke era kolonial, biasanya juga terdiri dari emak-emak artis selebriti ibukota berpenghasilan tinggi. Kita akan langsung mengenali mereka lewat penampilan tertata apik dan segala macam high end branded items yang melekat di badan. Kalau berkumpul di kafe, siapkan kursi tambahan untuk tas yang mereka bawa. Konsentrasi habitat biasanya ditemukan di launching butik atau peluncuran produk high end, fundraising event atau acara amal. At least 2 kali setahun mereka akan mengupdate album liburan di social media dengan foto-foto liburan keluarga di sebuah lokasi eksotis nan eksklusif dimana mereka mengenakan kacamata hitam desainer, sepatu espadrille wedges menjulang, dan rambut yang indah bak keluar dari salon. Acara ulangtahun anak biasanya diadakan secara fantastis dengan aplikasi tema yang all out dan tentunya diliput oleh majalah lifestyle para sosialita. Walaupun memang kerap bikin iri, namun harus kita sadari bahwa ibarat populasi hiu di laut lepas, keberadaan dan kelangsungan sub spesies ini diperlukan untuk sebuah ekosistem pergaulan dan ekonomi yang sehat dan berkesinambungan.


Emak Healthy Living
Sub spesies yang semakin lama bertambah jumlah populasinya, diiringi meningkatnya tren hidup sehat akhir-akhir ini. Mereka yang saban hari selalu memperlihatkan aktivitas hidup sehat keluarga di akun sosmed. Mulai dari update juice buah sayuran buatan sendiri di mug lucu, hasil olahan raw food hari ini, gerakan tren yoga terbaru super njelimet yang mereka lakukan sambil tersenyum, foto-foto keluarga di tengah Car Free Day, check in di gym, cerita aktivitas TRX, dan segala macam jenis olahraga yang sedang in, sampai tentunya dokumentasi keikutsertaan di segala acara lari yang marak di Jakarta. Dari foto-foto sebelum lari, foto-foto saat lari, dan tentunya foto-foto sesudah lari, memperlihatkan perangkat lari dan sneakers keren. Ibarat populasi kelinci, mereka terus berlipat ganda secara pesat dalam jumlah, sembari terus bergerak dan mengunyah sayuran organik mereka. They are happy because they are healthy!

Emak Momager
Momager atau Mom Manager adalah emak-emak yang mengabdikan sebagian besar waktunya untuk anak-anaknya. Mereka tiap hari terlihat di kantin sekolah menunggui si anak. Mereka yang paling aktif juga di geng orangtua sekolah dan selalu menjadi yang terdepan sebagai perencana dan eksekutor acara-acara yang berhubungan dengan sekolah. Mereka punya nomor semua guru di speed dial HP. Mereka hafal nama teman-teman sekelas anaknya. Tidak ada yang luput dari pengamatannya mengenai perkembangan anaknya, sekecil apapun. Mereka mengatur sendiri jadwal kegiatan anak sampai ke list makanan Si Kecil perharinya. Walaupun dibantu Nanny, si Suster hanya sekedar asisten yang mensupport operasional keseharian, kendali dan komando tetap di tangannya. Timeline Twitter dan FBnya penuh dengan akun-akun berisi info parenting. Dari info kehamilan, menyusui, ASIP, makanan sehat, serba-serbi tumbuh kembang, penyakit anak, psikologi anak, dan sebagainya. Sebagai konsekuensi, merekapun berevolusi menjadi mercusuar informasi seputar membesarkan anak. Dengan senang hati dan bersemangat mereka akan membagi pengetahuan mereka kepada siapapun yang dirasa membutuhkan. Dengan semakin banyaknya tipe Ibu Beruang yang berdedikasi seperti ini, kita bisa optimis generasi emas anak-anak Indonesia yang sehat, percaya diri dan gemar berprestasi akan lekas tercapai. Terimakasih Momagers!

Demikian beberapa klasifikasi spesies besar dalam populasi emak-emak Jakarta yang berhasil saya himpun. Jika ada yang bertanya kenapa tipe Emak-Emak Doyan Shopping tidak ada, argumen saya adalah tidak ada emak-emak yang tidak doyan shopping. It’s every Mom’s favorite pastime. Perbedaannya hanya di apa yang dibelanjakan, yang tentunya disesuaikan dengan tipe spesies masing-masing di atas. Konsep sama juga berlaku mengapa tidak ada tipe khusus Emak-Emak Doyan Gosip. Karena bergosip adalah bagian dari mekanisme survival kita sebagai emak-emak yang membutuhkan sebanyak-banyaknya informasi untuk menghadapi perjuangan hidup sehari-hari.
Bagaimana Moms, apakah ada tipe yang terdengar familiar? Apakah ada tipe yang terlupa atau luput dari pengamatan saya? Silakan loh, bergabung dalam diskusi ini. Kira-kira Anda masuk ke tipe yang mana, ya? Kalau saya kayaknya tipe anomali yang populasinya sudah nyaris punah. Tipe emak-emak kuper dan gaptek. Bukan Emak Masa Kini, tapi Emak Masa Gitu? Mudah-mudahan seiring waktu dan seiring semakin banyak kebersamaan dengan emak-emak keren lainnya, saya bisa berevolusi menjadi Emak-Emak Jakarta yang membanggakan. Doakan, ya!

Apapun tipenya, tentunya kita semua disatukan oleh rasa cinta kita pada keluarga dan juga pada ibu kita bersama, ibukota Jakarta tercinta. Dirgahayu Jakarta dan Maju Terus Emak-Emak Jakarta!

(Cisca Becker/DT/dok.pribadi)