FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Salah Tafsir, Ini Makna CT Value pada hasil Tes PCR

Medical photo created by freepik - www.freepik.com


CT value merupakan salah satu istilah yang paling sering terdengar sepanjang pandemi COVID-19. Namun apakah Anda sudah memahami artinya, Moms?

Dalam istilah medis, CT value atau cycle threshold value merupakan suatu nilai yang muncul dalam pemeriksaan swab PCR. Biasanya, nilai ini ditampilkan dalam laporan hasil swab PCR saat Anda dinyatakan positif terjangkit COVID-19.

CT value pada hasil PCR memang berfungsi untuk membantu menentukan status apakah seseorang positif atau negatif terkait infeksi virus corona sebagai penyebab penyakit COVID-19. Selain itu, CT value juga dapat membantu dokter untuk memprediksi kemungkinan jumlah virus corona yang berada di dalam tubuh seseorang, serta menentukan risiko pasien untuk mengalami komplikasi atau gejala berat COVID-19.

CT value didapat dari mana?

Tes RT-PCR (reverse-transcriptase polymerase chain reaction) merupakan salah satu metode pemeriksaan untuk mendiagnosis COVID-19 dengan cara mendeteksi materi genetik dari virus corona atau SARS-CoV-2. Tes ini sangat disarankan bagi Anda yang melakukan kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi COVID-19 atau jika Anda merasakan sejumlah gejala terinfeksi virus corona.

Nantinya, dalam hasil tes PCR akan tercantum nilai CT value yang dapat menjadi indikator untuk menentukan kemungkinan seberapa banyak jumlah virus yang terdapat di dalam tubuh pasien. CT value ini mengacu pada berapa kali siklus amplifikasi atau pengulangan pemeriksaan pada sampel hingga komponen virus corona dapat terdeteksi oleh mesin pemeriksaan PCR.

Secara umum, proses amplifikasi pada pemeriksaan PCR akan terjadi berulang-ulang hingga mencapai 40-45 siklus, tergantung laboratorium. Pada laboratorium yang menetapkan CT value 40, ini artinya mereka melakukan pengulangan amplifikasi untuk mendeteksi DNA atau RNA virus corona hingga 40 kali dalam tes PCR yang dilakukan.

Apabila dalam 40 pengulangan tersebut pemeriksa berhasil mendeteksi virus corona, maka tes PCR dinyatakan positif. Setelah itu, pemeriksa juga akan melampirkan pada siklus amplifikasi berapa materi genetik virus corona yang ditemukan.

Misalnya, jika DNA atau RNA virus corona pada sampel terdeteksi pada siklus ke-20, maka hasilnya adalah PCR positif dengan CT value 20. Sementara itu, jika dalam 40 kali pengulangan PCR tidak ditemukan virus corona, maka hasil tes PCR dinyatakan negatif.

Manfaat CT value

Meski hasil pemeriksaan PCR sesungguhnya sudah cukup untuk memastikan diagnosis seseorang dikategorikan positif atau negatif terinfeksi virus corona, adanya CT value PCR juga berperan penting karena alasan berikut:

1. Memprediksi jumlah virus di dalam tubuh. Nilai CT value bisa membantu dokter untuk memprediksi seberapa banyak jumlah virus yang terdapat dalam tubuh pasien. Semakin rendah nilai CT value atau di bawah 25-28, kemungkinan besar hal tersebut menandakan jumlah virus corona di dalam tubuh semakin banyak.

Sebaliknya, nilai CT value yang tinggi atau di atas 30-35 menandakan jumlah virus yang lebih sedikit. Akan tetapi hingga kini belum ada penelitian yang dapat memastikan efektivitas atau tingkat akurasi nilai CT value sebagai penentu jumlah virus corona dalam tubuh.

2. Memantau perkembangan pasien. Bagi pasien COVID-19 yang dirawat inap, salah satu cara untuk memantau kondisinya adalah dengan melihat CT value. Pasien sudah bisa pulang apabila hasil tes PCR sudah negatif atau setidaknya mengalami peningkatan CT value.

3. Membantu dokter menentukan langkah pengobatan COVID-19. Tes PCR dan CT value bisa digunakan untuk memprediksi tingkat keparahan penyakit COVID-19. Hasilnya akan menentukan tindakan yang harus diambil dokter, misalnya menyarankan pasien untuk melakukan isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit.

Namun CT value bukanlah satu-satunya cara untuk mengetahui tingkat keparahan seseorang saat terinfeksi COVID-19. Dalam beberapa kasus, pasien dengan CT value rendah bisa saja tidak merasakan gejala apa pun atau OTG. Selain itu, CT value juga tidak bisa dijadikan rujukan apakah seseorang masih bisa menularkan virus corona atau tidak.

Seperti dilansir dari akun Instagram dr. Adam Prabata @adamprabata, cara untuk mengetahui apakah seseorang masih bisa menularkan COVID-19 adalah dengan pemeriksaan kultur virus. Tes PCR tidak bisa membedakan virus yang infeksius. Pada fase akhir penyakit, PCR masih bisa positif dengan CT value rendah tapi pasien sudah tidak menularkan penyakit COVID-19. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)