Beberapa tahun belakangan ini, layanan konsultasi medis sudah mulai bisa diakses secara online. Hal ini juga semakin didukung oleh Kementerian Kesehatan RI di masa pandemi COVID-19 ini. Dengan begitu, Anda dan keluarga tetap bisa menyampaikan kondisi kesehatan selama di rumah saja.
Layanan yang juga disebut telemedicine ini pun dianggap menjadi solusi baru dalam usaha untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Sebab, rasio jumlah dokter yang dapat melayani dengan masyarakat yang memerlukan pelayanan masih cukup jauh.
Telemedicine mengombinasikan aspek kesehatan dan teknologi mutakhir, sehingga jarak tidak menjadi kendala untuk seorang pasien yang ingin berkonsultasi dengan dokter. Umumnya, layanan ini bisa diakses melalui aplikasi khusus atau dengan memanfaatkan kolom chat maupun fasilitas video call pada ponsel pintar. Agar prosesnya berjalan lancar, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terlebih dulu Moms, yaitu:
1. Pilih layanan tepercaya
Sebelum melakukan konsultasi, Anda perlu memastikan bahwa aplikasi atau layanan telekonsultasi yang dipilih sudah tepercaya. Hal ini bisa dilihat dari proses pendaftaran untuk mengumpulkan data pribadi serta riwayat medis yang Anda miliki.
Selain itu, pihak pelayanan juga menjelaskan bahwa informasi hanya akan digunakan untuk proses konsultasi dengan dokter. Kemudian, disebutkan juga tentang batasan layanan, persyaratan penggunaan, dan harga konsultasi dengan jelas.
2. Koneksi internet stabil
Jika Anda sudah siap dengan layanan yang dipilih, selanjutnya pastikan bahwa koneksi internet Anda stabil. Hal ini akan memudahkan Anda selama melakukan konsultasi dengan dokter, baik melalui bertukar pesan teks ataupun video call. Jika terjadi hambatan pada koneksi di lingkungan Anda dan komunikasi tidak terjadi secara efektif, konsultasi mungkin saja tidak akan dilanjutkan.
Selain masalah jaringan, pastikan latar belakang Anda bebas dari gangguan. Sampaikan juga keluhan Anda dengan suara serta gambar yang jelas. Jangan berbicara terlalu cepat, dan usahakan tidak ada suara bising ataupun cahaya yang mengganggu proses konsultasi.
3. Menyiapkan Riwayat Medis
Jika Anda sudah menjelaskan riwayat kesehatan secara umum pada layanan telemedicine, jangan lupa juga untuk menyiapkan keluhan yang dialami saat ini. Menjelaskan kondisi Anda secara detail tentu akan memudahkan dokter untuk memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Hal-hal yang perlu disiapkan di antaranya:
⢠Masalah medis dan durasi kondisi yang dialami
⢠Pengobatan yang telah dicoba sejauh ini (termasuk hasil laboratorium jika ada)
⢠Daftar obat yang memberikan reaksi alergi pada tubuh.
4. Sampaikan dengan jujur
Katakan semua yang Anda rasakan dengan jujur dan terbuka. Mulai dari pertama kali gejala muncul, berapa lama gejala bertahan, hingga kondisi lain yang Anda atau anggota keluarga alami. Sampaikan juga jika kondisi tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyalakan video dan tunjukkan gejala yang tampak apabila diperlukan, sehingga dokter lebih efisien untuk mendiagnosis serta merekomendasikan pengobatan yang perlu dilakukan.
5. Memahami penjelasan dokter dengan baik
Setelah berobat, pastikan Anda sudah memahami penjelasan dokter dengan baik. Hal ini menyangkut kondisi yang Anda alami, durasi istirahat, obat-obatan yang diberikan, sekaligus mencegah terjadinya kesalahan informasi.
Konsultasi gratis dengan Lifebuoy dokter keluarga
Di masa pandemi ini, kondisi kesehatan anak-anak pun menjadi kekhawatiran terbesar bagi orang tua. Jika anak sakit, Moms rasanya enggan untuk ke rumah sakit karena takut Si Kecil terpapar virus, termasuk COVID-19. Apalagi, IDAI menyebutkan bahwa di awal Juli 2021, 1 dari 8 kasus positif COVID-19 adalah anak-anak.
Maka untuk memberikan solusi telemedicine yang terpercaya, Lifebuoy pun menghadirkan Lifebuoy Dokter Keluarga. Layanan kesehatan ini bisa digunakan oleh siapa saja melalui aplikasi KlikDokter. Anda sebagai pengguna juga dapat berkonsultasi secara gratis dengan dokter spesialis, termasuk dokter anak maupun dokter umum yang tersedia dan bisa diakses 24 jam.
"Melalui layanan telemedicine, dokter bisa memberikan panduan langkah-langkah penanganan kesehatan bagi orang tua sebelum mereka memutuskan untuk membawa anak mereka ke rumah sakit. Hal ini sangat penting untuk mengurangi paparan terhadap virus di rumah sakit," ungkap dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A pada Peluncuran Lifebuoy Dokter Keluarga, (13/7) lalu.
Selama 87 tahun berdiri, Lifebuoy selalu mendukung kebiasaan hidup yang bersih dan sehat. Hal ini termasuk mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah tubuh terpapar virus berbahaya. Program Lifebuoy Dokter Keluarga yang bekerjasama dengan KlikDokter ini pun diharapkan bisa membuat lebih dari 3 juta keluarga di Indonesia dapat menggunakan layanan kesehatan dengan mudah, cepat, dan bisa diakses di mana saja. Untuk menggunakan layanan ini, Anda hanya perlu membeli produk Lifebuoy yang berlogo KlikDokter, lalu masukkan kode yang tersedia di dalamnya ke aplikasi untuk dipakai berkonsultasi secara gratis.
"Di masa pandemi, orang tua semakin was-was saat perlu membawa anak secara langsung ke dokter atau rumah sakit, terlebih akses terhadap layanan kesehatan menjadi terbatas, seiring meningkatnya risiko paparan terhadap virus menular. Untuk itu, Lifebuoy bekerjasama dengan KlikDokter menghadirkan layanan telemedicineLifebuoy Dokter Keluarga, di mana yang spesial dari layanan ini adalah menyediakan akses konsultasi kesehatan dengan dokter spesialis Anak mengenai keluhan kesehatan yang dialami anak-anak," jelas Maulani Affandi selaku Head of Skin Cleansing and Baby Unilever Indonesia.
Sebagai orang tua sekaligus celebrity mom, Titi Kamal pun merasa terbantu dengan hadirnya telemedicine ini. Baginya, layanan kesehatan tersebut bisa menjadi solusi untuk melakukan konsultasi dengan dokter secara daring dan tanpa perlu keluar rumah.
"Selain melakukan konsultasi melalui online, saya juga tentunya tetap berusaha untuk menjaga kesehatan keluarga. Tak hanya memberikan nutrisi yang cukup, tapi saya juga mengajak anak-anak untuk rutin berjemur dan berolahraga. Tidak lupa kami pun melakukan aktivitas sesuai protokol kesehatan yang berlaku, sehingga tubuh lebih kuat untuk melawan COVID-19," tambah Titi Kamal. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik, Lifebuoy Indonesia)