Moms, bagaimana reaksi Anda saat melihat Si Kecil tiba-tiba terbentur kepalanya akibat terjatuh dari tempat tidurnya atau ketika ia sedang belajar merangkak atau berjalan? Tentu panik, ya! Apalagi bila hal tersebut sampai menyisakan luka atau benjolan, mungkin Anda langsung terpikir untuk membawa Si Kecil ke rumah sakit agar ia segera mendapat penanganan dari dokter.
Rasanya setiap anak pasti pernah terjatuh dan terbentur kepalanya. Timbulnya benjolan akibat terbentur ini juga diketahui merupakan salah satu cedera paling umum yang dialami bayi dan balita. Dilansir dari Healthline, sebuah studi menyimpulkan bahwa cedera kepala yang disebabkan karena terjatuh pada anak kecil biasanya tidak menyebabkan masalah serius.
Penyebab kepala bayi sering terbentur
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Si Kecil sering sekali terjatuh sampai terbentur kepalanya, ternyata hal ini disebabkan karena perawakan dan perkembangan fisik bayi. Jadi, bukan karena pengasuhan Anda yang buruk ya, Moms!
Kepala bayi sering kali secara proporsional berukuran lebih besar daripada tubuhnya, sehingga lebih mudah bagi Si Kecil untuk kehilangan keseimbangan. Selain itu, kekuatan dan kemampuan fisik bayi juga terus berubah, yang akhirnya memengaruhi stabilitas dan koordinasinya.
Jenis dan gejala cedera kepala akibat terbentur
Meski terjatuh dan terbentur lumrah dialami bayi serta termasuk dalam kategori cedera kepala ringan, Moms perlu mengetahui jenis dan gejala cedera kepala akibat jatuh, baik yang hanya menyebabkan benjolan kecil di dahi hingga kemungkinan cedera otak traumatis.
1. Cedera kepala ringan
Cedera kepala ringan biasanya tidak melibatkan patah tulang tengkorak atau cedera otak. Dalam kasus ini, pembengkakan dan "benjolan" besar atau memar pada kulit bisa muncul tanpa gejala lebih lanjut. Setelah kepalanya terbentur, biasanya bayi mengalami sakit kepala dan rasa tidak nyaman yang bisa ditunjukkan dari peningkatan kerewelan atau kesulitan tidur yang dialaminya.
2. Cedera kepala sedang hingga berat
Cedera ini jarang dikaitkan dengan bayi yang terjatuh. Biasanya cedera ini mengakibatkan patah tulang tengkorak, memar, gegar otak, dan perdarahan di otak atau di sekitar lapisan yang mengelilingi otak. Gegar otak merupakan jenis cedera otak traumatis yang paling umum dan ringan, tapi bisa memengaruhi beberapa daerah otak dan menyebabkan masalah pada fungsi otak, sehingga perlu ditangani secara medis demi mengurangi potensi kerusakan otak dalam jangka panjang.
Cara penanganan di rumah
Ketika benjolan muncul di kepala Si Kecil akibat terbentur saat jatuh, Moms bisa menanganinya di rumah terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membawa bayi Anda ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis. Anda bisa memantau dan menunggu perkembangan benjolan atau luka akibat terbentur tersebut, sambil memperhatikan apakah ada gejala lain yang muncul setelah kepala Si Kecil terbentur.
Bila Si Kecil menunjukkan tanda-tanda gegar otak meliputi sakit kepala, penurunan kesadaran, perubahan kewaspadaan, serta mual dan muntah, tentu Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Sembari memantau dan menunggu perkembangan benjolan atau luka bayi Anda, Moms bisa melakukan perawatan di rumah, seperti:
- Mengoleskan es batu pada benjolan di kepala bayi
- Membersihkan dan memberi perban luka kecil atau lecet pada kulitnya
- Memeriksa perubahan/konsistensi ukuran pupil bayi
- Memastikan bayi cukup istirahat
- Memantau bayi saat ia tidur siang dan di malam hari.
Baca juga: Pertolongan Pertama buat Anak yang Terbentur Kepalanya
Tanda bayi harus mendapat bantuan medis
Meski kemungkinan bayi Anda mengalami cedera otak sedang hingga parah terhitung minim, penting untuk tetap mewaspadai gejala cedera otak traumatis, termasuk gegar otak, yang biasanya muncul dalam 24-48 jam setelah kecelakaan.
Jika bayi Anda menunjukkan gejala-gejala berikut ini setelah mengalami cedera di kepala, segera bawa Si Kecil ke rumah sakit, Moms!
- Perdarahan yang tidak terkontrol dari luka
- Timbulnya titik benjolan di kepala bayi
- Memar dan/atau bengkak yang berlebihan
- Muntah lebih dari satu kali
- Kantuk yang tidak biasa dan/atau kesulitan untuk tetap waspada
- Kehilangan kesadaran atau tidak menanggapi suara/sentuhan
- Darah atau cairan mengalir dari hidung atau telinga
- Kejang
- Dugaan cedera leher/sumsum tulang belakang
- Kesulitan bernapas.
Itulah yang perlu Anda lakukan saat kepala bayi terbentur, Moms. Selalu temani dan awasi Si Kecil saat ia beraktivitas ya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada bayi Anda. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)