Moms, mungkin Anda kerap mendengar berita bahwa beberapa orang yang sudah mendapat vaksinasi ternyata masih bisa terinfeksi COVID-19. Namun menurut data dari berbagai penelitian, sebagian besar orang tersebut hanya mengalami gejala ringan. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa vaksin bisa memberikan efek perlindungan, walau tidak bisa 100 persen mencegah infeksi.
Ya, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif, namun vaksin COVID-19 membantu kita terlindungi dari ancaman penyakit yang parah dan risiko rawat inap di rumah sakit. Dilansir dari CNBC, sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan adanya perbedaan gejala COVID-19 antara orang yang telah divaksin lengkap, orang yang baru sekali divaksin, dan orang yang belum divaksin sama sekali.
Gejala COVID-19 pada orang yang sudah dan belum divaksin
Pada awal kemunculan virus corona, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 memiliki gejala demam, sakit tenggorokan, batuk terus-menerus, kehilangan indra penciuman, hingga merasa kelelahan. Namun, seiring mutasi virus tersebut, terdapat beberapa gejala lain yang dialami oleh mereka yang terpapar COVID-19.
Zoe Covid Symptom Study, demikian nama penelitian tersebut, menemukan bahwa ada 5 gejala utama virus corona pada orang yang sudah divaksin dua kali, berbeda dengan mereka yang baru divaksin sekali serta mereka yang belum divaksin sama sekali.
Berikut 5 gejala utama COVID-19 pada orang yang sudah divaksin dua kali:
1. Sakit kepala
2. Pilek
3. Bersin-bersin
4. Sakit tenggorokan
5. Kehilangan indra penciuman.
Sementara 5 gejala utama COVID-19 pada orang yang baru divaksin sekali:
1. Sakit kepala
2. Pilek
3. Sakit tenggorokan
4. Bersin-bersin
5. Batuk terus-menerus.
Adapun 5 gejala utama COVID-19 pada orang yang belum divaksin sama sekali:
1. Sakit kepala
2. Sakit tenggorokan
3. Pilek
4. Demam
5. Batuk terus-menerus.
Gejala COVID-19 lebih ringan pada orang yang sudah divaksin
Studi dari Zoe Covid Symptom mengatakan bahwa secara umum, mereka yang sudah divaksin dan belum divaksin memiliki gejala yang mirip. Namun, orang yang sudah divaksin merasakan gejala yang lebih singkat. Ini menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 saat sudah divaksin lengkap tidak menunjukkan gejala yang terlalu parah dan bisa pulih dengan lebih cepat.
Vaksin juga berperan penting untuk menekan gejala-gejala berat akibat COVID-19. Para ahli mengatakan bahwa kebanyakan orang yang telah disuntik vaksin COVID-19 memiliki gejala ringan. Karena itu, dalam studi ini juga ditunjukkan bahwa pada orang yang sudah 2 kali divaksin, gejala seperti demam dan sesak napas jarang muncul. Demam ada di urutan ke-12 dalam daftar gejala COVID-19 yang muncul pada orang yang sudah 2 kali divaksin, sementara sesak napas berada di urutan ke-29.
Menariknya, data yang diterbitkan oleh para ahli Zoe Covid Symptom Study ini menyatakan, bersin adalah salah satu gejala utama COVID-19 yang dilaporkan orang Inggris yang telah divaksinasi. Padahal selama ini, bersin bukanlah gejala umum dari infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.
"Ini menunjukkan bahwa bersin-bersin tanpa penjelasan setelah Anda divaksinasi bisa menjadi tanda COVID-19," ujar peneliti Zoe Covid Symptom Study. Jika Anda sering bersin, Anda harus mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikan penyebaran virus.
"Bersin adalah cara utama penyebaran virus. Cobalah untuk menutupi semua batuk dan bersin dengan tisu atau siku bagian dalam untuk meminimalkan penyebaran droplets, dan hindari menyentuh mata, hidung, serta mulut sampai Anda sudah mencuci tangan hingga bersih." (M&B/SW/Dok. Freepik)