Buat Moms yang punya bayi, pastinya Anda akan merasa panik saat mendapati Si Kecil muntah, karena daya tahan tubuh bayi masih tergolong rentan. Biasanya muntah yang dialami bayi dan disertai dengan demam menunjukkan tanda infeksi virus maupun bakteri di tubuh Si Kecil.
Namun, bagaimana jika bayi Anda muntah tanpa disertai demam? Mengutip WebMD, ada berbagai kemungkinan yang bisa menyebabkan bayi muntah tanpa demam, lho. Berikut ini beberapa penyebabnya yang perlu Anda ketahui, Moms.
1. Flu perut
Flu perut tidak berkaitan dengan flu biasa (influenza) yang biasa menyerang sistem pernapasan. Flu perut merupakan peradangan saluran cerna yang sering disebut gastroenteritis. Dalam banyak kasus, flu perut disebabkan oleh infeksi virus seperti rotavirus atau norovirus, tapi juga bisa disebabkan oleh bakteri seperti Escherichia coli atau Salmonella.
Flu perut akibat infeksi norovirus bisa menyebabkan muntah tanpa demam, dan hal ini termasuk cukup umum dialami bayi. Selain muntah, gejala lain yang bisa dialami yakni diare (baik ringan atau berat), mudah rewel, hilangnya nafsu makan, serta sakit perut atau kram. Flu perut bisa menyebabkan dehidrasi pada bayi. Karena itu, segera hubungi dokter jika Anda menemukan tanda-tanda dehidrasi pada bayi ya, Moms.
2. Kesulitan mencerna
Di beberapa bulan awal kehidupannya, sistem pencernaan Si Kecil masih dalam proses belajar untuk mencerna makanan. Maka, wajar jika setelah menyusu Si Kecil mengalami gumoh atau muntah. Namun, gumoh dan muntah yang termasuk normal akan berhenti setelah ia berusia sebulan. Untuk mengatasinya, Moms bisa menyusui Si Kecil dalam porsi yang lebih sedikit, tapi dilakukan lebih sering.
Baca juga: Kenali Perbedaan Antara Gumoh dan Muntah pada Bayi
3. Infant reflux
Jika orang dewasa bisa mengalami GERD, maka bayi bisa mengalami infant reflux, yakni kondisi asam lambung yang tidak normal. Kondisi ini bisa menyebabkan Si Kecil muntah di minggu-minggu atau bulan-bulan pertama kehidupannya. Moms bisa bantu menghindari hal ini dengan tidak menyusuinya secara berlebihan, menyusui dengan frekuensi yang sering tapi dengan porsi sedikit, membuatnya sendawa setelah menyusu, serta memosisikan Si Kecil tegak selama 30 menit setelah ia menyusu.
4. Alergi makanan
Jika Si Kecil sudah mulai MPASI, maka muntah tanpa demam bisa menandakan alergi makanan. Gejala alergi makanan lainnya yang bisa dialami adalah kesulitan bernapas, batuk berulang, napas yang berdecit, serta kesulitan menelan. Beberapa makanan yang umum menyebabkan alergi adalah kacang tanah, sea food, telur, susu, gandum, dan kacang kedelai.
5. Flu
Bayi bisa dengan mudah terinfeksi flu karena sistem imunnya yang masih berkembang. Gejala flu dapat berbeda-beda pada setiap anak, termasuk muntah tanpa demam. Lendir hidung yang terlalu banyak bisa menetes ke tenggorokan, dan hal ini dapat memicu muntah pada bayi. Konsultasi ke dokter adalah tindakan penanganan utama.
6. Infeksi telinga
Infeksi telinga merupakan salah satu penyakit yang cukup umum dialami bayi. Jika Si Kecil memiliki infeksi telinga, maka ia bisa mengalami mual dan muntah tanpa disertai demam. Pasalnya, infeksi telinga bisa menyebabkan pening dan hilangnya keseimbangan tubuh.
Gejala infeksi telinga lainnya pada bayi antara lain sakit pada telinga, Si Kecil sering menggaruk area telinga, pendengaran yang memburuk, dan mengalami diare. Biasanya infeksi telinga pada bayi akan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika Anda khawatir, maka tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.
7. Kepanasan
Karena masih berkembang, tubuh Si Kecil masih belum bisa berkeringat dengan sempurna. Dan kepanasan bisa menyebabkan muntah dan dehidrasi pada bayi. Beberapa gejala lain jika Si Kecil mengalami kepanasan adalah kulit yang pucat, mudah rewel, serta lemas.
Jika bayi Anda kepanasan, segera lepaskan pakaian Si Kecil dan hindari ia dari tempat yang panas. Selain itu, Moms bisa coba menyusui Si Kecil untuk mencegahnya mengalami dehidrasi. Segera hubungi dokter jika kondisi bayi tak tampak membaik.
8. Mabuk darat
Anak berusia di bawah 2 tahun biasanya tidak mengalami mabuk darat. Namun, beberapa bayi bisa mengalami mabuk darat, terutama setelah makan. Mabuk darat menyebabkan Si Kecil merasa pening dan mual, sehingga bisa berujung pada muntah. Perut kembung atau konstipasi juga bisa meningkatkan risiko mabuk pada bayi. Untuk mencegahnya, Moms bisa ajak Si Kecil berkendara ketika ia siap tidur, hindari berkendara saat ia kenyang, serta jaga posisi kepala bayi agar tidak bergerak berlebihan selama berkendara. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: cookie_studio/Freepik)