BUMP TO BIRTH

Bertahan Hidup Setelah Dinyatakan Keguguran



Keajaiban Tuhan memang datang tidak terduga bagi hamba-Nya yang pantang menyerah. Michelle Hui, wanita dari negara Kildare, Irlandia, mengalami keguguran pada Juli 2013. Impian wanita berusia 31 tahun ini seketika hancur saat ia diberitahu bahwa dirinya mengalami keguguran setelah kehamilannya genap berusia enam minggu.

Setelah 5 kali melakukan pemeriksaan scan secara terpisah untuk memastikan kegugurannya, Michelle diberi obat aborsi untuk mencegah infeksi dalam tubuhnya. Tim medis juga mengatakan bahwa ia mengalami pembekuan darah yang berisiko bagi rahimnya, dan harus segera menjalani operasi untuk mengangkat darah beku tersebut.

Tak disangka, saat operasi hampir dilakukan, sayup-sayup terdengar detak jantung yang terekam alat scan tim medis. Disinilah keajaiban pun terjadi, suara detak jantung itu adalah seorang bayi yang berhasil bertahan hidup. Michelle diketahui telah hamil kembar. Salah satu bayi memang mengalami keguguran, namun bayi lainnya mampu bertahan hidup, bahkan sanggup bertahan dari jeratan pil aborsi yang telah dikonsumsi Michelle setelah mengetahui dirinya keguguran. Menurut tim medis yang menanganinya, gumpalan darah yang dialami Michelle menutupi janin yang masih hidup, sehingga tidak terdeteksi alat scan medis.

Pada Februari lalu, Michelle dan suaminya, Ross, 33, menyambut kelahiran anak ketiga mereka, Megan. Megan pun tumbuh dengan baik, bersama kedua kakaknya, Mya, 4, dan Noah, 2. Karena cerita yang luar biasa ini, kisah bayi Megan yang masih mampu bertahan hidup ini pun ditulis dalam sebuah jurnal medis.

“Keguguran dan aborsi benar-benar mengerikan. Namun, kami tiba-tiba menemukan detak jantung kecil ini. Awalnya, saya pikir itu tidak mungkin terjadi, saya pun tidak ingin terlalu berharap. Tim medis saat itu melakukan scan ulang bersama dokter yang lebih senior, dan dia berkata satu bayi saya masih hidup! Saat itu adalah momen terbaik yang pernah saya rasakan. Sampai sekarang Megan tumbuh sehat dan baik-baik saja. Para dokter mengatakan itu adalah mukjizat. Mereka tidak pernah mendengar hal seperti itu,” kenang Michelle seperti dilansir dalam sumber Daily Mail.

Sebelumnya, Michelle sempat marah kepada dokter di Rotunda Hospital, Dublin karena telah dianggap gagal menemukan janin yang masih hidup sebelum mereka meresepkan obat aborsi, yang dapat meningkatkan risiko cacat lahir untuk setiap bayi yang masih hidup. Beruntunglah, bayi Michelle berhasil lahir selamat.

Katherine Hales, seorang juru bicara dari Association of Radical Midwives, mengatakan itu adalah kasus yang luar biasa. "Saya jarang mendengar kasus ini. Tidak ada alasan medis yang pasti mengapa hal itu terjadi. Ini adalah sebuah keberuntungan,” tutupnya. (Aulia/DT/dok.Daily Mail)