FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Pendarahan Otak, Kondisi yang Dialami Tukul Arwana



Komedian Tukul Arwana diberitakan mengalami pendarahan otak dan dilarikan ke rumah sakit. Saat ini Tukul sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur. Kondisinya sendiri masih dalam penanganan dan pantauan dokter.

Sebelumnya, Tukul dikabarkan sempat mengeluh pusing. Setelah itu ia merasa lemas dan dalam keadaan setengah sadar, namun tak sampai pingsan, hingga kemudian segera dibawa ke rumah sakit oleh orang di rumahnya. Di rumah sakit, komedian ini menjalani operasi dan kini sedang dalam masa pemulihan.

Apa itu pendarahan otak?

Melansir WebMD, pendarahan otak adalah istilah umum untuk kondisi medis yang disebut sebagai pendarahan intrakranial, pendarahan intraserebral, atau brain hemorrhage. Kondisi ini disebabkan oleh arteri di otak pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.

Pada saat pendarahan otak, darah mengumpul kemudian menjadi hematoma (kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah), yang pada akhirnya bisa meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya. Akibatnya, kondisi tersebut dapat mengurangi aliran darah yang vital dan membunuh sel-sel otak. Karena itu, pendarahan otak merupakan kondisi darurat medis yang butuh perawatan segera.

Penyebab dan gejala pendarahan otak

Menurut WebMD, ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab pendarahan otak, antara lain:

1. Trauma kepala. Cedera merupakan penyebab paling umum dari pendarahan di otak.

2. Tekanan darah tinggi. Kondisi ini dalam jangka waktu panjang dapat melemahkan dinding pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan otak.

3. Aneurisma, yaitu pembesaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah.

4. Kelainan pembuluh darah. Kondisi ini disebut arteriovenous malformations, yakni kelemahan pembuluh darah di dalam dan di sekitar otak.

5. Angiopati amiloid. Ini merupakan kelainan pada dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi.

6. Gangguan darah yang dapat memengaruhi jumlah dan fungsi darah.

7. Penyakit hati. Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan perdarahan secara umum.

8. Tumor otak.

Gejala pendarahan pada otak sendiri bisa beragam, tergantung dari lokasi pendarahan terjadi, tingkat keparahan, hingga jumlah jaringan yang terkena. Namun, gejala pendarahan otak cenderung bisa berkembang secara tiba-tiba, bahkan mungkin semakin memburuk. Secara umum, gejala yang perlu diwaspadai adalah:

  • Sakit kepala parah tiba-tiba
  • Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
  • Kelemahan pada lengan atau kaki
  • Mual atau muntah
  • Kewaspadaan berkurang atau kelesuan
  • Perubahan penglihatan
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
  • Kesulitan menelan
  • Kehilangan keterampilan motorik halus
  • Kehilangan koordinasi
  • Kehilangan keseimbangan
  • Indra perasa yang tidak normal
  • Hilang kesadaran.

Dampak pendarahan otak dan pengobatannya

Dikutip dari Kompas.com, pendarahan otak adalah patologi serius yang dapat menyebabkan stroke, kerusakan otak, hingga kematian. Pendarahan otak memiliki angka kematian hingga 40%. Secara umum, tingkat keparahan setiap kasus akan tergantung pada jumlah perdarahan, lokasi di dalam otak, jumlah waktu yang lewat antara pendarahan dan pengobatan, usia Anda, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Ketika perdarahan mengganggu aliran darah di sekitar atau di dalam otak sehingga menyebabkan kehilangan oksigen selama lebih dari 3 atau 4 menit, maka sel-sel otak berisiko mati. Setelah sel-sel otak mati, mereka tidak beregenerasi. Kerusakan bisa parah dan mengakibatkan cacat fisik dan mental.

Karena itu, kasus pendarahan otak sangat penting untuk mendapatkan pengobatan segera, untuk menyelamatkan hidup penderita dan mengurangi risiko kecacatan. Perawatan akan tergantung pada jenis dan lokasi perdarahan, tetapi umumnya ditujukan untuk memulihkan aliran darah dan mengurangi tekanan pada otak. Pendarahan otak yang disebabkan oleh gumpalan bisa diatasi dengan obat-obatan. Perawatan lain yang mungkin dilakukan adalah pembedahan dan perawatan pembuluh darah intrakranial.

Pendarahan otak sendiri pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan pola hidup hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, yang bisa membantu mengontrol kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan stres serta suasana hati Anda. (M&B/SW/Foto: kjpargeter/Freepik)